youngster.id - Kementerian Perdagangan menyebutkan industri dagang daring atau e-commerce terus mengalami pertumbuhan di Indonesia. Namun kontribusi transaksi perdagangan e-commerce Indonesia dilihat secara global angkanya masih kecil.
“Angka dari Indonesia itu baru sekitar 0,6% dari total transaksi perdagangan e-commerce dunia,” kata Oke Nurwan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, dalam jumpa pers Kamis (26/1/2017) di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Angka tersebut muncul ke permukaan, karena Kementerian Perdagangan melihat transaksi perdagangan e-commerce dari teknologi keuangan atau fintech pada 2016.
“Kan transaksinya di situ, enggak ada pakai rupiah langsung (Cash on Delivery). Jadi, transaksi yang ada, kita hanya melihat berbasis fintech, yang pakai digital segala macam sebesar Rp 14,5 miliar dan itu sekitar 0,6% dari total transaksi e-commerce dunia,” tuturnya.
Menurut Oke angka itu berdsar lembaga survei CGHR, yang mencatat data startup mencapai dua ribua-an.
“Mau tidak mau, platform elektronik melalui sistem elektronik ini akan lebih pesat. Tapi kan target pemerintah itu pada 2020 potensi bisnis e-commerce sampai US$ 130 miliar. Dan targetnya pada 2020 itu, 6,5 kali lipatnya jumlah startup jadi 13 ribuan,” kata Oke lagi.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post