youngster.id - Potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai US$146 miliar pada 2025. Bahkan kontribusi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan naik delapan kali lipat di tahun 2030 yaitu sebesar Rp4.531 triliun.
Hal ini diungkapkan Presiden RI Joko Widodo dalam peresmian Sea Labs Indonesia. “Ini sebuah angka yang sangat besar sekali. Dan, seluruh sektor digital juga mengalami pertumbuhan dua digit di tahun 2021,” kata Presiden pada Selasa (1/3/2022).
Untuk itu, Presiden mengharapkan potensi yang sangat besar ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar saja, tetapi juga harus menjadi pemain. Untuk mewujudkan tekad itu, diperlukan ekosistem yang kondusif. Selain itu, talenta-talenta digital Indonesia, baik di bidang kecerdasan buatan (AI), cloud computing, hingga blockchain, yang kini berada di luar negeri diundang untuk kembali ke Tanah Air.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi sempat berdialog dengan empat talenta digital Indonesia secara virtual. Empat anak muda itu, ialah Ainun Najib yang kini menjabat Head of Analytics, Platform & Regional Business Grab Singapura, Rangga Garmastewira yang bekerja sebagai Tech Lead di SeaMoney Singapura, Chairuni Aulia Nusapati yang bekerja sebagai Software Engineer di Google Inggris, dan Veni Johanna yang menjabat sebagai Head of Frameworks Engineering di Asana Amerika Serikat.
Di akhir dialognya, Presiden Jokowi meminta para talenta digital dapat kembali ke Indonesia untuk memberikan kontribusinya kepada Tanah Air.
“Saya kira banyak yang, anak-anak kita yang ada di luar, yang perlu kita undang untuk kembali ke Tanah Air dalam rangka membangun sistem digital kita agar lebih baik dan kondusif lagi,” katanya.
STEVY WIDIA