youngster.id - Indonesia merupakan pasar yang sangat besar baik dari segi populasi masyarakat, volume penjualan mobil, dan trafik. Bahkan marketplace otomotif Carmudi mengakui bahwa kontribusi Indonesia terhadap bisnis global sangat tinggi.
CEO Carmudi Asia, Pranjal Kawar mengatakan, Indonesia memberikan kontribusi sekitar 65% terhadap bisnis Carmudi secara global. Hal itu juga yang membuat Carmudi sejak kuartal ke-IV 2017 memindahkan kantor utama dari Berlin ke Jakarta.
“Kami punya data kalau diler yang ada di Indonesia itu kisaran 10.000 hingga 15.000. Kami ingin mengajak mereka semua bergabung di Carmudi. Namun paling tidak 8.000 hingga 9.000 diler bisa bergabung pada 2018,” ungkap Etrisno, Head of Quality Used Car Carmudi Indonesia dalam siaran pers, Selasa (23/1/2018).
Hal itu membuat Carmudi memperluas pasar dengan membidik masyarakat pengguna motor untuk beralih menggunakan mobil bekas. Etrisno juga menyatakan, Carmudi Indonesia memiliki rencana untuk menambah membuka empat outlet offline, Carmudi Sentral Otomotif (Carsentro).
Selain memperkuat di kota yang sudah ada, Etrisno bilang Carmudi Indonesia akan membidik 10 kota besar Indonesia. Tahun ini Carmudi juga akan menyasar pasar di luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan dan Sulawesi.
Sepanjang 2017 sudah 50.000 unit mobil yang dijual belikan di Carmudi Indonesia. Terdapat lebih dari 8.000 diler yang terdiri dari enam kota yakni Jabodetabek, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Semarang, dan Bandung.
Keberhasilan ini membuat startup marketplace otomotif ini dilirik investor dan mendapatkan pendanaan terbaru sebesar US$10 juta (sekitar Rp 133 miliar). Investasi ini mereka terima dari HV Holtzbrinck Ventures, Tengelmann Ventures, dan sebuah perusahaan patungan Rocket Internet dan Ooredoo, yaitu Asia Pacific Internet Group (APACIG).
Ketiga investor tersebut juga turut berpartisipasi dalam pendanaan sebesar US$25 juta (sekitar Rp333 miliar) yang diterima Carmudi pada tahun 2015 yang lalu. Sebelumnya, pada tahun 2014, mereka pun telah mendapat dana segar sebesar US$10 juta (sekitar Rp133 miliar) yang dipimpin oleh Tengelmann Ventures.
“Kami memang membuka kesempatan untuk hadirnya investor baru. Namun untuk saat ini kami masih mendahulukan para investor yang telah bersama dengan kami sejak awal,” ujar Stefano Kirihettige Perera, Managing Director Carmudi Indonesia.
Menurut dia, dana segar ini rencananya akan digunakan untuk beberapa hal. Seperti memperkuat produk mereka yang telah ada saat ini di dua pasar, yaitu Indonesia dan Filipina, demi menambah pemasukan. Menghadirkan layanan baru demi memiliki sumber pendapatan tambahan. Serta meningkatkan fokus untuk layanan penjualan mobil baru, terutama di kuartal pertama dan kedua 2018.
Bisnis jual beli mobil Carmudi kini tidak hanya hadir di Indonesia tapi juga di Filipina, dan Sri Lanka.
STEVY WIDIA
Discussion about this post