Kudeungoe Sugata Raih Pendanaan untuk Perkuat Rantai Pasok Berkelanjutan

Kudeungoe Sugata

Kudeungoe Sugata memberdayakan komunitas lokal kakao. (Foto: istimewa/Koltiva)

youngster.id - Kudeungoe Sugata, memperoleh pendanaan hibah untuk mendukung rantai pasok kakao yang berkelanjutan. Anak perusahaan Koltiva ini berhasil menjadi salah satu pemenang TRANSFORM: BESTARI Challenge 2024.

Kudeungoe Sugata, merupakan perusahaan asal Aceh yang berdiri sejak tahun 2018. Perusahaan ini menyediakan biji kakao “bean-to-bar” dan kopi “single origin” yang berasal dari produsen kecil di Indonesia. Dengan teknik pemrosesan pasca panen yang inovatif, Sugata menghasilkan produk berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan pembuat cokelat artisan dan perusahahaan multinasional di pasar lokal dan global.

Head of Single Origin Sourcing PT Kudeungoe Sugata Gde Sukardi mengatakan, Sugata bertujuan menjadikan bisnis sebagai kekuatan untuk kebaikan, dengan memastikan rantai pasok yang berkelanjutan melalui perdagangan yang etis.

“Dengan memperkuat komunitas lokal, kami dapat membangun rantai pasok yang lebih tangguh dan bertanggung jawab. Fokus kami pada dampak sosial dan lingkungan memastikan pertanian berkelanjutan bukan hanya tujuan, melainkan kekuatan penggerak perubahan yang bertahan lama bagi masyarakat dan planet ini,” kata Gde, dikutip Senin (23/12/2024).

Beroperasi di seluruh Indonesia dengan penyedia pasokan terkonsentrasi di Sumatera dan Sulawesi serta melibatkan sekitar 2.400 produsen dalam rantai pasoknya, Sugata bertujuan untuk memberdayakan komunitas lokal dengan menyediakan sumber daya, pelatihan, dan akses pasar.

Proyek ini akan memberikan manfaat langsung kepada sekitar 500 rumah tangga petani, dengan tambahan 1.000 anggota keluarga yang memperoleh manfaat secara tidak langsung melalui peningkatan aktivitas ekonomi. Inisiatif ini mengedepankan partisipasi perempuan dalam bisnis sebesar 50%, menunjukkan komitmen kuat terhadap kesetaraan gender dan inklusi sosial, terutama di negara-negara berkembang.

“Dengan menginvestasikan sumber daya pada petani kecil kami, terutama perempuan dan pemuda, kami tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif tetapi juga membentuk masa depan di mana praktik berkelanjutan menjadi fondasi industri. Inovasi ini merupakan Langkah inovatif dalam industri kakao yang kami yakin dapat menciptakan manfaat jangka panjang bagi komunitas,” kata Mirza Sustainable Sourcing Lead Sumatera PT Kudeungoe Sugata menambahkan.

Menurut dia, pendanaan ini akan mendukung berbagai inisiatif utama dalam rencana aksi komprehensif selama 18 bulan yang bertujuan untuk mendorong penggunaan sistem produksi regeneratif dan mengembangkan plot demo agroforestri, serta memastikan keterlibatan yang lebih inklusif dari perempuan dan pemuda dalam produksi kakao fermentasi. Inisiatif ini mencakup pelatihan bagi produsen tentang pertanian regeneratif dan agroforestri, termasuk pengembangan plot demo agroforestri untuk mendukung transisi mereka ke praktik rendah karbon.

Selain itu, akan dibentuk sistem pemantauan emisi gas rumah kaca (GRK) yang memungkinkan produsen berpartisipasi dalam pasar karbon di masa depan, menciptakan sumber pendapatan baru sambil menghadapi tantangan perubahan iklim.

Proyek ini juga akan mengeksplorasi potensi daur ulang nutrisi dari limbah kakao untuk digunakan pada lahan pertanian atau sebagai sumber pendapatan tambahan melalui pasar lokal. Kegiatan ini bertujuan mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan, mendorong pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab, dan memberikan tambahan penghasilan bagi petani. Selain itu, Producer Engagement Officer Sugata akan memberikan pelatihan di tingkat rumah tangga petani dengan menggunakan Sistem Pembelajaran Aksi Gender (GALS) guna mendorong inklusi perempuan dan pemuda dalam aktivitas produksi dan pemasaran, menciptakan visi bersama yang adil untuk masa depan pertanian.

TRANSFORM: BESTARI Challenge adalah inisiasi dipimpin oleh TRANSFORM akselerator dampak yang digagas oleh Unilever, Pemerintah Inggris melalui Foreign, Commonwealth and Development Office (FCDO), and Ernst & Young (EY). Kompetisi ini memberikan dana hibah hingga £300,000 kepada perusahaan berdampak yang dipilih bersama oleh panel. Inisiatif ini mendukung proyek inovatif yang mendorong Pembangunan berkelanjutan sesuai dengan  Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), mendorong kolaborasi antara bisnis, komunitas local, dan pemerintah.

Country Lead Finance & Business Development Unilever Indonesia Jessica Pauline  menyatakan Sugata menunjukkan komitmen kuat untuk mendorong perubahan sosial dan lingkungan positif di sektor pertanian.

“Perusahaan berdampak seperti Sugata memiliki solusi yang inovatif untuk menghadapi tantangan global. Selain pendanaan hibah, kami juga memanfaatkan kolaborasi lintas sektor untuk membantu perusahaan ini memperluas dampaknya. Kami menantikan perkembangan mereka dalam beberapa bulan mendatang,” katanya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version