youngster.id - Startup fintech AwanTunai berhasil menyelesaikan putaran pendanaan Seri B dengan mengumpulkan US$27,5 juta atau sekitar Rp428 miliar. Raihan dana itu melampaui target awal sebesar US$25 juta, karena meningkatnya minat investor.
Putaran pendaan ini dipimpin Norfund (dana investasi pemerintah Norwegia yang didedikasikan untuk negara-negara berkembang), juga dikuti MUFG Innovation Partners (MUIP) dan OP FinnFund Finlandia.
CEO dan pendiri AwanTunai, Dino Setiawan mengatakan, dana segar yang diperoleh itu akan digunakan untuk meningkatkan basis ekuitasnya, memfasilitasi perluasan fasilitas pinjaman modal.
“Tujuan kami adalah untuk mendukung lebih dari US$2 miliar pembiayaan pembelian inventaris tahunan pada akhir tahun,” kata Dino, seperti dilansir fintechnews.sg, Rabu (13/3/2024).
Sebelumnya AwanTunai telah mengumpulkan pendanaan seri A dalam tiga ronde. Putaran pertama tahun 2018 senilai US$4,3 juta dipimpin Insignia Venture Partners dan AMTD Group. Putaran kedua tahun 2021 senilai US$11,2 juta dengan keterlibatan Atlas Pacific, BRI Ventures, OCBC NISP. Lalu putaran seri A3 pada tahun 2022 senilai US$8,5 juta dengan melibatkan International Finance Corporation, Global Brain, dan sejumlah investor.
Didirikan pada tahun 2017 oleh Setiawan, bersama mantan eksekutif Gojek Windy Natriavi dan Rama Notowidigdo, AwanTunai menawarkan pembiayaan pembelian inventaris yang terjangkau, pemesanan online terintegrasi, dan solusi manajemen inventaris untuk pedagang grosir dan pedagang mikro.
Fokus startup ini pada sektor perdagangan umum tradisional, yang memenuhi 80% kebutuhan sehari-hari penduduk Indonesia, telah memungkinkan mereka untuk berkembang secara efektif tanpa melakukan diversifikasi ke beberapa lini produk atau segmen pasar. (*AMBS)
Discussion about this post