Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

LinkedIn: Tips Menjawab Pertanyaan Pada Momen Silaturahmi Idul Fitri secara Profesional

16 Juni 2018
in Headline, News
Reading Time: 3 mins read
LinkedIn: Tips Menjawab Pertanyaan Pada Momen Silaturahmi Idul Fitri secara Profesional

Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo mengadakan gelar griya (open house) pada hari raya Idul Fitri 2018 di Istana Bogor. (Foto: Setneg/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Hari Raya besar ini identik dengan sejumlah tradisi khas Indonesia seperti mudik, silaturahmi atau berkumpul dengan keluarga, makanan khas lebaran, dan juga saling memaafkan sebagai wujud kembali ke fitrah.

Seperti halnya setiap pertemuan keluarga, Anda akan membangun percakapan dengan saudara dan kerabat. Pada momen inilah biasanya muncul pertanyaan-pertanyaan yang cukup personal yang sebenarnya ditanyakan dengan motivasi yang baik oleh keluarga dan kerabat. Sejumlah pertanyaan mulai dari kondisi karier Anda, status, hingga rencana kehidupan jangka panjang, merupakan pertanyaan yang sering dijumpai pada acara silaturahmi di momen Lebaran.

LinkedIn, jaringan profesional terbesar di dunia, memiliki kiat-kiat tentang bagaimana Anda dapat merespons pertanyaan-pertanyaan tersebut dari sudut pandang seorang profesional dan membangun percakapan yang lebih menarik dalam momen spesial ini.

Berikut tips menjawab pertanyaan yang sering dijumpai ketika silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri oleh LinkedIn:

1. Apa kesibukan Anda sekarang? Sudah mendapatkan pekerjaan?
Tradisi salam tempel merupakan salah satu ciri khas dari perayaan Idul Fitri. Keluarga mungkin ingin mengetahui apakah Anda masih pantas untuk menerima salam tempel yang sebenarnya diperuntukkan kepada anak-anak dan orang yang belum bekerja.
Tips 1: Perlu diingat bahwa keluarga Anda benar-benar peduli dan secara tulus ingin mengetahui kemajuan dan pengembangan karier Anda, jadi jelaskan dengan kata-kata yang sederhana namun mudah diingat. Anda dapat menggunakan deskripsi di headline profil LinkedIn. Contohnya, jika Anda seorang pengembang aplikasi di sebuah studio game, dapat menjawab dengan “Saya membangun dan merancang games sehingga orang-orang seperti saya dan kamu dapat menikmati bermain games di smartphone.”

Baca juga :   Hadiah Lebaran Joox, Gratis paket VIP Setahun

2. Mengapa Anda tidak pindah ke perusahaan yang lebih baik atau pekerjaan yang lebih menguntungkan?
Generasi orang tua kita akan lebih familier pada jenis profesi seperti insinyur, pengacara, dan dokter. Mungkin sulit untuk menjelaskan karier atau industri yang Anda geluti kepada seseorang yang tidak berada di bidang yang sama atau tidak memahaminya.
Sukses tidak selalu berarti kekayaan bagi profesional modern di Indonesia. Berdasarkan survei LinkedIn* baru-baru ini mengungkapkan bahwa lebih dari 74 persen responden profesional Indonesia setuju sukses berarti bahagia. 64 Persen responden setuju sehat adalah kriteria sukses, dan 64 persen responden menjawab sukses adalah menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi. Lalu bagaimana cara menjawabnya?
Tips 2: Tidak peduli seberapa provokatif pertanyaannya, mulailah dengan menyampaikan alasan mengapa memilih profesi dan industri yang Anda jalani sekarang, serta mengapa Anda menyukai apa yang Anda lakukan. Jika Anda seorang koki, bantu mereka memahami misalnya, bahwa Anda memiliki peran dan tanggung jawab untuk membuat makanan yang lezat dan sehat. Gunakan pertanyaan ini sebagai kesempatan untuk berbagi tentang minat Anda, seperti “Saya mendapatkan kehidupan yang cukup dengan melakukan hal-hal yang saya sukai, izinkan saya untuk bercerita lebih banyak mengenai hal ini!” Kisah Anda dapat menginspirasi mereka, dan pada saat yang sama, Anda dapat berbagi pendapat bahwa kesuksesan itu datang dalam berbagai bentuk, dan mendapatkan gaji tinggi bukan satu-satunya cara untuk menjadi sukses.

Baca juga :   7 Event Jelang Lebaran di Bintan

3. Jadi, apakah Anda mendapatkan banyak manfaat atau fasilitas atau gaji yang tinggi di pekerjaan sekarang?
Terdapat asumsi umum jika Anda bekerja untuk sebuah brand atau jenis layanan yang terkenal maka Anda akan mendapat tunjangan dan gaji yang tinggi. Meskipun hal ini mungkin saja benar dalam beberapa orang, ini dapat menciptakan situasi yang tidak nyaman jika saudara atau kerabat mengambil kesempatan atau manfaat dari Anda, bahkan jika hanya dalam konteks bercanda.
Tips 3: Kata kunci di sini adalah “asumsi”, dan paling baik ditangani dengan merespons secara profesional seperti bagaimana Anda akan menjelaskannya kepada rekan kerja di masa mendatang. Ambil kesempatan untuk berbicara tentang program pengayaan atau peningkatan karir yang ditawarkan oleh perusahaan Anda, atau bagaimana budaya kerja Anda bermanfaat untuk perkembangan pribadi Anda.

4. Apakah Anda mendapatkan promosi kenaikan jabatan di tahun ini? Apakah Anda mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) yang besar?
Ini bisa menjadi pertanyaan yang mengintimidasi terutama jika Anda baru saja memasuki dunia kerja atau baru saja memulai karier baru. Sementara beberapa kerabat cenderung memiliki harapan yang tinggi tentang Anda, sering kali pertanyaan ini ditanyakan dengan tidak hati-hati.
Tips 4: Ini adalah kesempatan yang sempurna untuk membagikan kisah pribadi Anda sejak terakhir kali Anda bertemu – misalnya usaha baru yang Anda mulai, atau penugasan besar yang memberi Anda kesempatan untuk mengembangkan tim. Anda dapat membagikan aspirasi Anda, mengalihkan pembicaraan dari promosi dan kenaikan gaji untuk mengembangkan keterampilan baru dan meraih kesuksesan lain yang lebih berarti. Jangan lupa, kesuksesan datang dalam berbagai bentuk dan posisi tinggi bukanlah satu-satunya cara untuk mengukur kesuksesan.

Baca juga :   Kominfo Punya Mesin Sensor Internet

5. Kapan Anda akan menikah? Apakah kamu hanya fokus kepada karier saja?
Pertanyaan ini biasanya mengarah ke lebih banyak pertanyaan tentang status hubungan Anda, diikuti dengan rekomendasi atau nasihat dari sesepuh Anda. Ini bisa sangat sulit bagi mereka yang berusia di akhir 20-an dan awal 30-an, dengan banyak yang memilih untuk fokus pada karier mereka pada usia ini.
Tips 5: Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah tersenyum dan menggunakan kesempatan ini untuk menekankan bagaimana Anda dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk perbaikan diri. Ingat bahwa setiap orang berada pada tahap yang berbeda dalam karier mereka, jadi jangan membandingkan diri Anda dengan orang lain.
Tidak peduli seberapa canggung pertanyaannya, ingatlah bahwa kebahagiaan Anda adalah yang terpenting dan kesuksesan itu memiliki arti yang berbeda pada masing-masing orang. Bagaimanapun, Hari Raya Idul Fitri adalah tentang menerima, memahami, dan memperbarui hubungan Anda dengan hati yang saling memaafkan. Habiskan momen-momen indah ini dengan orang-orang yang Anda sayangi dan menggunakan kiat-kiat ini dengan versi Anda sendiri. Mungkin ini adalah tahun di mana keluarga dan kerabat Anda mulai lebih memahami passion Anda, pilihan karier Anda, dan ide kesuksesan Anda!

STEVY WIDIA

Tags: lebaranLinkedln Indonesia
Previous Post

APJII Akan Hadirkan Satelit Rakyat untuk Program Desa Pintar

Next Post

Paviliun Indonesia Terbaik Di Venesia

Related Posts

TikTok Gaya Ramadan
Headline

Simak Inspirasi dari Kreator Konten Hadirkan #SerunyaRamadan di TikTok

2 Mei 2022
0
Telkomsel Orbit
News

Modem Orbit Buka Akses Digital Lebih Merata, Jadikan Mudik Lebih Seru

29 April 2022
0
DANA Minta Uang
News

Fitur DANA Kaget Jadi Favorit Selama Ramadan dan Lebaran

5 Juni 2021
0
Load More
Next Post
Paviliun Indonesia Resmi Hadir di VAB 2018

Paviliun Indonesia Terbaik Di Venesia

Posko TelkomGroup Siagakan 18.393 Personel Selama Lebaran

Posko TelkomGroup Siagakan 18.393 Personel Selama Lebaran

Twitter, Facebook, dan Snap Incar Siaran Piala Dunia

Fans Sepak Bola Jadi Incaran Penipuan Tiket

Discussion about this post

Recent Updates

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version