youngster.id - Setelah resmi diluncurkan di Jakarta pada Maret lalu, Maker Fest kini hadir di Medan. Iklim usaha di Medan menjanjikan, sehingga kreator lokal punya peluang besar untuk mengembangkan bisnisnya.
Disebutkan Chairman Maker Fest 2018 William Tanuwijaya, Maker Fest hadir hadir untuk mencari, mengedukasi, menginspirasi, dan memberikan panggung offline & online bagi para kreator Indonesia untuk merealisasikan dan mengembangkan ide usaha kreatif mereka, hingga bisa menjadi brand-brand masa depan Indonesia yang mendunia.
“Saya yakin, sebenarnya dengan ekosistem yang tepat, para kreator lokal dapat berkembang dari usaha kecil menjadi industri. Lalu dari industri menjadi brand-brand masa depan Indonesia yang mendunia. Untuk membangun ekosistem ini, Maker Fest hadir menjadi panggung penghubung dari para pemangku kepentingan terkait dimana para maker, platform marketplace, logistik, perbankan, investor, dan pemerintah berkolaborasi mewujudkan cita-cita besar ini bersama,” ujar William.
Medan menjadi salah satu kota dari rangkaian gelaran Maker Fest di 8 kota, selama April – Desember 2018.
Medan sendiri merupakan kota dengan pertumbuhan usaha yang menjanjikan. Berdasarkan hasil Sensus Ekonomi 2016 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, jumlah usaha tumbuh 11,5% dari 1,06 juta menjadi 1,18 juta usaha dalam kurun waktu 10 tahun. Adapun usaha yang paling dominan, yakni sektor perdagangan yang hampir mencapai 47,20% dari total usaha. Khusus di kota Medan, ada sekitar 226.233 Usaha Mikro Kecil (UMK), jauh lebih besar dibanding Usaha Mikro Besar (UMB) yaitu sebesar 8.184.
Selain itu, berdasarkan data Tokopedia, pertumbuhan merchant di Medan mencapai sekitar 40% selama tahun 2017. Adapun pertumbuhan pembeli asal Medan menunjukkan pertumbuhan yang lebih besar, yakni hampir 150%. Dari data pertumbuhan ini, masih ada peluang besar bagi kreator Medan untuk memulai dan mengembangkan bisnisnya, terutama lewat pemanfaatan platform penjualan online. Produk kreatif seperti aksesoris masih menjadi produk yang paling banyak dijual dan dicari di Medan. Produk khas Medan seperti Bolu Meranti juga menjadi salah satu produk lain yang paling dicari.
Salah satu kolaborator yang hadir berbagi pengalaman di Maker Fest 2018 Medan adalah pendiri dan pemilik bisnis Ideku Handmade Martha Puri Natasande.
“Membangun usaha Ideku Handmade bermula dari passion saya terhadap kerajinan tangan sejak kecil. Prinsip dasar yang menurut saya perlu dipenuhi dalam mengembangkan usaha adalah pastikan terlebih dahulu apakah benar ini bidang favorit kita. Hal ini pula yang menggerakan saya untuk sering menginspirasi orang-orang agar berani membuat usaha sendiri hingga akhirnya bisa memiliki penghasilan tambahan melalui berbagai pelatihan. Semoga pengalaman saya dapat menginspirasi dan mendorong para kreator lokal agar berani berkarya dan mengembangkan passion-nya secara produktif di dunia bisnis,” jelas Martha.
Pengalaman terjun ke dunia bisnis diceritakan pula oleh peserta Maker Fest lainnya, yaitu David Wijaya. Pebisnis online doodle art bernama DWSKellington ini menceritakan, “Awal mulanya saya hanya coba-coba untuk membuat kartu ucapan dengan gaya doodle art karena memang hobi menggambar. Saya juga sama sekali tidak ada gambaran bagaimana cara menjual produk secara online. Tidak menyangka dari hobi ini malah bisa menjadi sumber penghasilan. Untuk membuat sesuatu yang besar, kita harus mulai dulu. Nekat, berani dan terus belajar ini menjadi modal saya untuk memulai. Dengan memulai, saya sudah ambil satu langkah ke depan. Setelahnya bergantung pada diri sendiri, apakah sudah puas dengan pencapaian saat ini atau ingin lebih ditingkatkan lagi.”
Selain workshop, sharing session, dan kompetisi, khusus di Medan, Maker Fest bekerja sama dengan Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan dan TopCommunity (sebutan komunitas seller Tokopedia) Medan menyelenggarakan program edukasi berbisnis online dan dukungan penyediaan alat produksi membatik. Antara lain kain, lilin, water glass hingga pewarna untuk membantu kreator lokal berkebutuhan khusus agar dapat memulai dan mengembangkan usahanya.
FAHRUL ANWAR