youngster.id - Mandiri Capital Indonesia (MCI) kucurkan pendanaan investasi bagi Cashlez, startup fintech dalam bidang Solusi Pembayaran (Digital Payment Solution) di Indonesia. Nilai total investasi itu sekitar US$2 juta atau setara Rp 26,7 miliar.
Direktur Utama MCI, Eddi Danusaputro mengatakan melalui Cashlez, UMKM mendapatkan kesempatan untuk memanfaatkan solusi pembayaran digital yang lebih terjangkau dan inovatif.
“Produk yang ditawarkan oleh Cashlez diharapkan dapat membantu lembaga keuangan untuk meningkatkan efisiensi dengan memberikan solusi penerimaan pembayaran dengan menggunakan kartu untuk customer B2B dan B2C,” kata Eddi dalam keterangan pers, Kamis (13/7/2017) di Jakarta.
Sementara, Direktur Keuangan MCI Hira Laksamana menuturkan, pihaknya akan memprioritaskan startup yang bergerak di teknologi keuangan dalam memberikan injeksi. Pasalnya, kedepan teknologi keuangan, terutama Solusi Pembayaran, akan menjadi industri unggulan menyikapi perkembangan sistem pembayaran.
“Sebagai Corporate Venture Capital (CVC) Mandiri Group, MCI akan senantiasa memberikan dukungan untuk perkembangan startup FinTech di Indonesia. Investasi MCI kepada startup FinTech di Indonesia diharapkan dapat menjadi jembatan kolaborasi antara startup FinTech dengan Mandiri Group,” ucap Hira.
Dengan demikian, hingga Juli 2017, MCI telah memberikan penyertaan modal dikisaran Rp300 milyar kepada 7 usaha rintisan di bidang teknologi finansial.
Cashlez merupakan sebuah perusahaan teknologi pembayaran yang menciptakan sistem mPOS (mobile point of sale). Startup yang di dirikan pada tahun 2015 menawarkan sebuah konsep penerimaan pembayaran menggunaakan kartu, baik kartu kredit atau kartu debit berbasis aplikasi pada smartphone (Android and iOS) yang dihubungkan dengan card reader (dongle) melalui bluetooth. Sistem ini dapat memonitor semua transaksi penjualan bisnis merchant secara real time.
“Menurut laporan KPMG (2017), 36% dari masyarakat Indonesia telah memiliki akun bank, namun hanya 10% yang melakukan adopsi untuk menggunakan transaksi non-tunai. Di sini peran kami hadir untuk mengedukasi serta sebagai solusi guna meningkatkan transaksi non-tunai, sehingga dapat meningkatan pendapatan, terutama UMKM di Indonesia,” kata Teddy Setiawan CEO dan Co-Founder Cashlez.
Menurut Teddy, sejak berdiri dan resmi beroperasi September 2016, Cashlez telah memiliki kurang lebih 1000 merchant yang telah bergabung. Sebanyak 61% mayoritas pengguna Cashlez datang dari retail & travel tourism.
“Cashlez akan berkontribusi dalam mendorong akselerasi pertumbuhan merchant untuk dapat menerima semua alat pembayaran menggunakan kartu, ke depannya kami harap reader Cashlez dapat menerima pembayaran menggunakan e-money. Hal ini sejalan dengan rencana Bank Indonesia untuk mewujudkan national payment gateway yang akan dimulai di bulan oktober,” katanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post