youngster.id - Warung Pintar Group menginisiasi Bantuan Pintar, infrastruktur bantuan sosial yang terintegrasi mulai dari sistem pemesanan, penyediaan, pengiriman, hingga penyaluran bantuan kepada penerima manfaat. Sejak Mei 2020, Bantuan Pintar telah menyalurkan hampir Rp. 20 Miliar kepada sekitar 250.000 penerima manfaat yang berlokasi di lebih dari 20 kota dan kabupaten.
Agung Bezharie Hadinegoro, CEO Warung Pintar Group mengatakan, Bantuan Pintar merupakan layanan penyaluran bantuan sosial pertama di Indonesia yang menawarkan solusi terintegrasi dari hulu ke hilir berbasis teknologi.
“Warung Pintar Group memanfaatkan ekosistem digital terlengkap yang kita miliki untuk tujuan yang lebih besar, sebagai jalur distribusi penyaluran bantuan sosial. Bantuan Pintar sendiri merupakan upaya konkret kami untuk memastikan bahwa Warung Pintar Group memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Agung dalam keterangan pers, Rabu (28/7/2021).
Menurut dia, inisiasi ini merupakan bentuk optimalisasi ekosistem digital yang dihadirkan oleh Warung Pintar Group agar dapat dimanfaatkan dan memberi dampak untuk tujuan yang lebih luas, terlebih di tengah pandemi. Hal ini juga merupakan dukungan terhadap pemerintah yang terus mendorong percepatan distribusi bantuan sosial guna mengurangi beban masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Agung menjelaskan, Bantuan Pintar memiliki dua pilar utama dalam penyaluran bantuan sosial, yaitu sistem distribusi yang transparan dan penyaluran bantuan yang tepat sasaran. Lewat Bantuan Pintar, Aplikasi Warung Pintar yang saat ini digunakan oleh ratusan ribu pemilik warung, difungsikan sebagai infrastruktur yang dimanfaatkan sebagai peranti pengadaan barang bantuan.
“Aplikasi kami memungkinkan penyalur untuk memperoleh transparansi, mulai dari segi harga terbaik, kualitas barang, hingga pelacakan proses pengiriman produk yang detail hingga ke penerima manfaat,” ujarnya.
Bantuan Pintar juga memberdayakan para pemilik warung dalam penyaluran bantuan sosial bersifat bottom-up, mengingat warung adalah bagian dari lingkungan yang dekat dengan masyarakat. Mereka dilibatkan di seluruh tahapan untuk mendukung transparansi data, mulai dari pendataan penerima bantuan, verifikasi penerima manfaat, hingga penyaluran bantuan itu sendiri.
“Proses verifikasi penerima manfaat pun dijalankan bersama lembaga terkecil seperti RT, RW, dan kelurahan atau desa untuk memastikan bantuan sosial tersalurkan tepat sasaran, bukan ke penerima fiktif, dan memastikan setiap penerima manfaat menerima bantuan sesuai angka yang disepakati agar penyaluran bantuan dapat lebih merata,” papar Agung lagi.
Bantuan yang disalurkan oleh kolaborator memiliki beberapa opsi sistem penyaluran sesuai dengan tujuannya, seperti bantuan atau subsidi sembako kepada pegawai, kebutuhan asrama atau panti asuhan, sarana protokol kesehatan untuk para pelaku UMKM yang berjuang di tengah pandemi, hingga bantuan modal usaha dan edukasi pengembangan usaha untuk mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional oleh Pemerintah. Lebih dari 20 lembaga tercatat telah bekerjasama dengan Warung Pintar Group, di antaranya Bank Indonesia, Kompas Cyber Media, Rumah Yatim, Baznas (Bazis) DKI Jakarta, dan puluhan partner lainnya.
Salah satu perwakilan mitra lembaga Bantuan Pintar, Doni Primanto Joewono, Deputi Gubernur, Bank Indonesia, mengatakan bahwa Program Sosial Bank Indonesia bersama Warung Pintar Group adalah sebuah terobosan yang dapat menjadi role model program pemberdayaan ekonomi lain kepada UMKM, terutama warung dan usaha ultra mikro. Hingga saat ini, Bank Indonesia sendiri telah memanfaatkan Bantuan Pintar untuk melaksanakan program pemberdayaan berbasis komunitas terhadap 3.000 penerima manfaat yang usaha warungnya terdampak pandemi COVID-19.
STEVY WIDIA
Discussion about this post