youngster.id - Memanfaatkan peluang dari hobinya yang sering nonkrong dan juga sering kerja di kafe, kini influencer Bernard Wibowo atau kerap disapa Bernard Huang menggeluti bisnis kafe di Batam, dengan nama Mr B Coffee.
Kafe Mr B Coffee ini sudah beroperasi sejak 14 Januari 2022 lalu. Dapat dikunjungi di Limindo Trade Centre 2 Blok A, Batam Center.
Influencer dan konsultan digital marketing ini mengungkapkan, minum kopi kini sudah menjadi budaya dan gaya hidup bagi sebagian besar warga dunia, khususnya warga Batam. Di kota Batam, makin semarak kedai, warung, bahkan kafe yang menjadikan kopi sebagai minuman signature-nya.
“Jadi sebenarnya, bukan ikut-ikutan buka warung kopi, tapi juga menjawab kebutuhan para penikmat kopi. Dan yang paling utama, ini bermula dari hobiku yang wajib nongkrong dan ngopi setiap hari. Bayangkan itu bertahun-tahun saya lakukan. Sudah berapa duit habis hanya untuk ngopi. Ya sudah, akhirnya memilih membuka Mr B Coffee ini,” ujar Bernard, dalam keterangannya dikutip Minggu (24/42022).
Penikmat americano ini menyebutkan, dia pernah ketergantungan kopi selama bertahun-tahun. Dalam sehari, bisa mengonsumsi kopi pahit 4-5 gelas. “Dari pagi sampai sore. Lebih dari lima tahun,” ungkapnya.
Aktivitas itu mulai dia kurangi saat hendak menikah pada 2018 lalu. Dia mulai fokus menabung untuk modal menikah. “Mulai jarang nongkronglah. Namun, banyak yang bilang sehari tak ngopi itu tak masalah. Bagi saya masalah. Bagi mereka yang benar-benar penikmat kopi, kalau tak ngopi, memulai hari itu serasa ada yang kurang. Tak fokus,” ujarnya.
Influencer Batam kelahiran Medan ini punya mimpi, ingin membuat warung kopi sejak 2015 lalu. Dia ingin punya beberapa gerai yang bisa menyajikan kopi premium kepada para penikmatnya. Kafe itu juga sudah menjadi bagian dari mimpinya yang baru terwujud di awal 2022 ini
“Awalnya pengen buat gerobak kopi dulu, kalau berkembang buka sampai 10 cabang, berkembang dan dikenal lagi bisa buka kafe. Uangku untuk modal saat itu tak cukup. Ya sudah jadi mimpi saja dulu saat itu,” ungkapnya.
Dia juga mengisahkan, mimpinya itu mengalami beberapa fase dan proses yang akhirnya bisa kenyataan seperti sekarang. Setelah menikah, dia bersama sang istri, Novi wajib membeli kopi dari salah satu warung kopi berjaringan. Setiap hari mereka lakukan.
“Istriku lalu bercanda bilang begini: Kok tiap hari beli, selalu tiap extra shot selalu tambah harga. Tiap order online selalu kena ongkir. Kadang rasa tak pas. Kenapa kita tak buka cafe kopi sendiri saja, biar rasanya tetap sama dan harga tak neko-neko,” kenang Bernard sambil tertawa.
Manajer perusahaan minuman import ini mengaku, butuh perjuangan dalam merealisasikan kafe ini. Segala hal ia lakukan, mulai dari kursus barista yang mengharuskannya belajar mengenal jenis kopi secara dasar, roasting, hingga proses kalibrasi, dan penyajian komposisi serta penyajian supaya kopi enak.
Tak hanya itu, proses pemilihan tempat, penentuan desain interior, hingga modal yang ternyata tidak sedikit. Semua ia lakukan demi menghadirkan kafe yang menyajikan kopi dengan cita rasa nikmat yang berkualitas bagi pelanggannya “Hanya mesin kopi saja ternyata mahal sekali. Belum lagi yang lainnya. Saya menggunakan tabungan pribadi,” ujarnya sambil menyebut biaya yang sudah ia habiskan.
Menurut Bernard, terealisasinya mimpinya membuka kafe ini adalah berkat dukungan dari istrinya. Sang istrinya yang turut berperan aktif dalam melakukan budgeting dan penentuan interior bersamanya. Demikian juga dalam perekrutan tim Mr B.
“Saya selalu mendiskusikan semua itu bersama istri. Dia dukung saya lebih. Meski pun dalam prosesnya, ada banyak perdebatan, pertengkaran. Tapi untuk hasil akhir yang baik. Saya mengucapkan terima kasih untuk istri saya Novi,” pungkasnya.
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post