youngster.id - Pandemi Covid-19 telah mengubah segalanya. Termasuk mengubah atau melahirkan budaya kerja baru, yang disebut kerja hybrid. Lintasarta merupakan salah satu perusahaan yang sukses memperkenalkan dan menjalankan budaya kerja hybrid ini, yang disebut Lintasarta FlexWork.
FlexWork merupakan sebuah kebijakan kerja hybrid yang mengedepankan fleksibilitas, kesehatan karyawan, dan efisiensi biaya dalam menghadapi ketidakpastian.
Inisiatif Lintasarta FlexWork telah mengubah kebiasaan kerja, menata ulang tempat kerja, dan mencapai pertumbuhan bisnis yang luar biasa dengan tetap memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan karyawan.
“Kebijakan FlexWork Lintasarta muncul sebagai mercusuar ketangguhan di tengah pandemi COVID-19 dan pembatasan aktivitas sosial. Ketika pandemi mengubah norma-norma masyarakat, termasuk gaya bekerja, Lintasarta merespons dengan gesit dan penuh determinasi,” ujar Bayu Hanantasena, Presiden Direktur Lintasarta, Selasa (17/10/2023).
Pada bulan Maret 2020, Lintasarta menginisiasi Solusi Tetap Sehat, yang didukung oleh prinsip-prinsip ‘Sehat, Bahagia, dan Berkinerja Tinggi’ (3H). Inisiatif ini memastikan produktivitas karyawan dan kinerja bisnis tetap terjaga, bahkan di tengah-tengah pengaturan kerja jarak jauh yang diwajibkan oleh pandemi.
Seiring dengan berlarutnya durasi pandemi, Lintasarta secara proaktif mempersiapkan diri untuk menjadikan kerja jarak jauh sebagai solusi jangka panjang. Pada Januari 2021, Lintasarta secara resmi meluncurkan FlexWork, sebuah kebijakan komprehensif yang mendorong fleksibilitas, mendukung kesehatan karyawan, dan meningkatkan efisiensi biaya. Inisiatif transformatif ini mencakup perubahan substansial di seluruh lingkungan kerja, pola pikir, kebiasaan, dan alat kerja.
Tempat kerja ditata ulang agar lebih dari sekadar ruang fisik untuk bekerja. Area kolaboratif, studio webinar online, dan ruang kepemimpinan diperkenalkan di dalam kantor, yang mempromosikan lingkungan kerja bersama dan dinamis.
FlexWork menjadi katalisator perubahan mendasar dalam pola pikir karyawan. Kebijakan ini mendorong fokus pada penyelesaian tugas dan integritas dalam bekerja. Sebuah survei yang dilakukan pada tahap awal kerja jarak jauh mengungkapkan bahwa 86% karyawan sangat ingin menggunakan FlexWork, dengan 77% mengakui bahwa infrastruktur pendukungnya memenuhi kebutuhan kerja jarak jauh mereka.
Untuk memfasilitasi perubahan pola pikir ini, sosialisasi komprehensif dilakukan untuk semua karyawan, memberdayakan mereka untuk beradaptasi dengan gaya kerja yang baru. Para pemimpin unit kerja juga dibekali dengan pelatihan dan panduan melalui Buku Panduan Pemimpin.
FlexWork juga mengatur transisi yang mulus ke pendekatan hybrid yang menggabungkan tatap muka dengan kolaborasi dan pembelajaran digital, didukung oleh serangkaian alat yang disediakan oleh Lintasarta.
Teknologi memainkan peran yang sangat penting dalam memungkinkan implementasi FlexWork yang efektif, yang dilengkapi dengan aplikasi digital yang berhubungan dengan pekerjaan. Aplikasi MyLintasarta memasilitasi pelacakan kehadiran dan kebutuhan self-service, sementara sistem digital lainnya membantu Lintasarta merampingkan komunikasi, berbagi file, dan manajemen tugas. Selain itu, Lintasarta berlangganan sistem pembelajaran on-demand global yang siap diakses 24/7, menawarkan lebih dari 8.000 sumber belajar dan konten pelatihan internal, yang mendorong pengembangan karyawan secara berkesinambungan.
Transisi ke FlexWork dimulai pada tahun 2022, dengan karyawan yang bekerja dari kantor 1-2 kali seminggu, mengikuti pembatasan sosial dengan kapasitas 50-75%. Pada tahun 2023, FlexWork telah terealisasi sepenuhnya, dengan karyawan yang bekerja dari kantor tiga kali seminggu (Work from Office) dan bekerja dari jarak jauh dua kali seminggu (Work from Anywhere).
Bayu menambahkan bahwa dampak mendalam dari FlexWork terhadap kinerja dan keterlibatan karyawan Lintasarta sangat luar biasa. Pendapatan perusahaan melonjak sebesar 33% selama periode 2020-2022. Pada saat yang sama, perusahaan mencapai efisiensi biaya internal, yang menghasilkan penghematan kumulatif sebesar Rp15 miliar selama tiga tahun. Selain itu, sebagian besar karyawan yang ada tetap bertahan yang menggambarkan dampak yang sangat baik dari FlexWork dalam mempertahankan karyawan.
Keberadaan FlexWork mendapat tanggapan positif dari karyawan dan hal ini terlihat dari hasil survei employee engagement. Branding Lintasarta juga berkembang pesat, menarik minat calon karyawan dan menjadikannya sebagai perusahaan pilihan utama, dengan rata-rata lebih dari 1.000 pelamar untuk setiap lowongan pekerjaan.
Sebagai bagian dari komitmennya untuk terus melakukan perbaikan, Lintasarta secara aktif mengupayakan Digital Employee Experience yang komprehensif. Perusahaan sedang mengembangkan aplikasi untuk manajemen talenta yang terpusat pada sistem berbasis cloud dan meningkatkan visibilitas dalam manajemen tugas. Inisiatif ini bertujuan untuk memperluas dampak FlexWork dalam menjaga tingkat produktivitas dan keterlibatan karyawan.
“Tim Internal Communications Lintasarta dengan gencar melakukan upaya untuk meningkatkan keterlibatan karyawan melalui berbagai saluran digital, platform media sosial, dan kanal-kanal resmi perusahaan. Komitmen mereka untuk meningkatkan pengalaman karyawan dan merangkul FlexWork sangat berkontribusi terhadap kinerja perusahaan,” tutup Bayu.
Atas inisiati dan capaiannya itu, Lintasarta pun dianugerahi “Employee Experience of the Year – Telecommunications” di ajang Asian Experience Awards 2023. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas pencapaian Lintasarta dalam memperkenalkan kebijakan FlexWork yang inovatif, mentransformasi pengalaman kerja karyawan, serta membangun ekosistem kerja yang tangguh. Asian Experience Awards merupakan penghargaan atas inisiatif-inisiatif luar biasa yang mengedepankan pengalaman pelanggan dan karyawan di seluruh Asia. (*AMBS)