youngster.id - Pada tahun 2030 mendatang Indonesia akan mengalami bonus demografi. Untuk itu pemerintah mulai mempersiapkan sumber daya manusia agar dapat maju di kancah global. Termasuk dalam hal pembagunan digital talent.
“Jadi yang nanti kita butuhkan, tahun 2015-2020 adalah digital talent masuk ke ekonomi Indonesia. Dari mana kita dapat? Perguruan tingi menghasilkan gelar sarjana. Saat ini pemerintah fokus pada skill atau vokasional. Setiap tahun kita butuh 600.000 digital talent,” papar Rudiantara Menteri Komunikasi dan Informatika dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat bertajuk “Membangun Sumber Daya Manusia Menyongsong Era Industri 4.0: Memastikan Infrastruktur TIK, Industri Manufaktur, SDM Riset, dan Skema Dukungan Anggaran”, Selasa (12/3/2019) di Jakarta.
Menurut Menkominfo, di perguruan tinggi yang lebih ditekankan pada knowledge atau gelar sarjana. Maka yang harus dikejar untuk menjawab kebutuhan tersebut adalah membuat “sekolah” digital talent.
“Untuk itu, Kemkominfo membuat akademi digital talent. Pesertanya lulusan SMK, D3 atau S1. Yang penting usianya tidak lebih dari 29 tahun. Tahun ini disiapkan 20.000 peserta. Memang terhitung masih sedikit jika dibandingkan kebutuhannya yang mencapai 600.000 digital talent,” jelas Rudiantara.
Selanjutnya, Menkominfo menegaskan, saat ini Indonesia telah memiliki tamplate. Pilot projectnya telah dilakukan tahun 2018. Kemkominfo telah merekrut 1.000 peserta. Yang daftar sampai 64.000 orang. Hasilnya, yang tersertifikasi 980. Ada 2 persen yang tidak berhasil.
“Kami telah menghasilkan digital talent yang berdasarkan skill. Mereka masuk kelas yang kerjanya latihan komputer saja. Kami kerjasama dengan 40 lebih perguruan tinggi. Sehingga yang kami butuhkan ketrampilan-ketrampilan hingga bisa langsung cepat kerja. Mulai dari Aceh hingga Papua. Kita ingin semua generasi muda Indonesia bisa mengikuti ini,” ucap Rudiantara.
Selain itu menurut Chief RA itu, pembangunan infrastruktur yang telah dibangun pemerintah selama 4 tahun ini memang diperuntukkan untuk kebutuhan jangka panjang. Bahkan Indonesia diharapkan akan membangun satelit sendiri.
“Pemerintah membangun infrastruktur dengan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang sudah siap untuk bertarung di kancah global. Dengan program ini, Indonesia akan menjadi negara yang lebih maju lagi dari hari ini,” kata Rudiantara.
Dia menegaskan, infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah selama ini tidak hanya seperti tol, bandara, pelabuhan laut, dan lainnya, juga berkaitan dengan tol informasi. Yakni percampuran infrastruktur digital dengan perangkat keras, seperti palapa ring yang menghubungkan wilayah Barat dan Timur. Bahkan, lelaki yang akrab disapa Chief RA ini berharap Indonesia akan membangun satelit sendiri.
“Pemerintah membangun infrastruktur dengan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang sudah siap untuk bertarung di kancah global. Dengan program ini, Indonesia akan menjadi negara yang lebih maju lagi dari hari ini,” pungkas Chief RA.
Selain Menkominfo Rudiantara, turut hadir sebagai narasumber dalam Dismed FMB’9 kali ini adalah Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dan Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Ainun Na’im.
FAHRUL ANWAR