MenkopUKM dan Stafsus Presiden Bahas Pengembangan Produk UMKM

Pertemuan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Staf Khusus Presiden RI. (Foto: istimewa)

youngster.id - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menggelar rapat terbatas dengan lima orang Staf Khusus Presiden RI. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai pengembangan produk UMKM ke depan agar bisa memiliki daya saing di pasar global.

“Kemarin, kami rapat terbatas dengan Presiden fokus membahas membangun ekonomi UMKM di Indonesia. Oleh karena itu, hari ini kami bertemu Menkop untuk mengetahui gambaran besar yang akan dilakukan Kemenkop-UKM ke depan. Sehingga, kita bisa mengakselerasi dan memastikan bisa men-delivered program-program pengembangan UMKM,” ungkap Andi Taufan Garuda Putra dalam keterangannya, Selasa (3/12/2019) di Jakarta.

Pertemuan itu berlangsung antara Teten bersama Andi bersama rekan-rekannya Putri Indahsari Tanjung, Aminuddin Ma’ruf, Adamas Belva Syah Devara, dan Angkie Yudistira. Mereka memastikan akan melakukan rebranding dan benar-benar fokus di segmen UMKM.

“Kami akan memetakan usaha-usaha mikro, baik di pedesaan maupun perkotaan. Begitu juga akan memetakan usaha kecil dan menengah, khususnya yang dijalankan kalangam anak muda,” ucap lulusan Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat itu.

Menurut dia, mereka juga akan memetakan usaha menengah yang memiliki produk berkualitas pasar ekspor. Termasuk menysusun target dan strategi seperti apa dari masing-masing level usaha tersebut. Dalam pertemuan itu Menkop-UKM berkeinginan memperkuat produk ekspor dan meminimalkan produk impor. “Untuk yang produk ekspor, kita memiliki beberapa produk unggulan, seperti udang, tuna, dan kepiting. Itu yang akan diperkuat,” ujar Taufan.

Taufan mengakui, dirinya bersama teman-teman Staf Khusus Presiden lainnya akan membantu secara pemikiran untuk hal-hal strategis seperti itu. “Tujuannya, agar bisa Quick Wins untuk memperkuat dan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor produk dari luar. Contoh mudahnya, masa untuk cangkul saja kita harus impor,” katanya.

Mereka juga membahas mekanisme sinergi antarkementerian dan lembaga dalam membangun UMKM di Indonesia.”Spirit kita adalah spirit kolaborasi dan optimis melihat ke depan. Kita punya UMKM yang menjanjikan dan memiliki value based comodity yang high value. Kita optimis ke depan UMKM akan memiliki kontribusi ekspor lebih besar lagi. Kami akan mencari pola dan mekanisme kerja yang bagaimana. Tujuannya, menggenjot pertumbuhan produk UMKM berkualitas ekspor. Ke depan, kita akan rumuskan action plan-nya seperti apa,” pungkas Taufan.

STEVY WIDIA

Exit mobile version