youngster.id - Untuk mengembangkan kemampuan anak muda Indonesia terutama dalam pengembangan startup, Yayasan Bina Insan Gemilang Indonesia (BIG Indonesia) meluncurkan program Sentra Pemberdayaan Pemuda (Millenial Basecamp).
Program ini berkolaborasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), BPPOM, Forum Rektor Indonesia, Asosiasi Dosen Indonesia, Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Moderen Indonesia (AP3MI), Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (APRINDO), PT Kinanti Utama Karya, Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI), Alphabet Incubator dan beberapa komunitas pemuda lainnya.
“Nanti di basecamp ini, mulai anak yang punya ide mau belajar jadi startup sampai dia sudah jadi startup seperti ini kan dia tidak bisa berhenti di sini, omset dia harus bertambah, dan dia harus naik kelas,” kata Retno Sumekar Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) Kemenristek, dalam keterangannya, Senin (9/12/2019) di Jakarta.
Retno menjelaskan singkat cara kerja program ini. Nantinya para pemuda yang tertarik ke dunia startup akan ditampung idenya dan dikembangkan, sehingga dapat masuk ke dunia ritel.
“Jadi ada yang mulai ide, kita tampung di sini, kemudian diinkubasi. Diinkubasi tuh kayak bayi gitu tuh, kalau ditaruh tabung diajarin ganti popoknya, diajarin bisnis. nah itu setelah itu di-akselerate supaya dia naik kelas. Nah untuk naik kelasnya di mana, dia bisa masuk pasar ritel dan sebagainya itu,” jelas Retno.
Menurutnya target yang dituju dari adanya program ini adalah para pemuda Indonesia mulai usia 18 sampai 40 tahun. Khususnya mereka yang ingin masuk ke dunia startup. “Pokoknya pemuda, ada mahasiswa, dia lulusan SMK, anak-anak yang tidak lulus sekolah tapi dia punya ide punya keinginan untuk menjadi startup, silakan bergabung,” ujar Retno.
STEVY WIDIA
Discussion about this post