youngster.id - Modalku menjadi juara Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta. Kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan solusi teknologi digital bagi usaha-usaha mikro di Indonesia.
Fajar Adiwidodo, VP of Product Modalku mengatakan bahwa ada sekitar 40 juta usaha mikro di Indonesia, yang karena tidak tersedianya data, kolateral, maupun rekam jejak kredit dan transaksi, tidak mendapatkan akses ke pembiayaan untuk usaha mereka.
“Usaha seperti warung makan, toko kelontong, dan industri rumahan masih mengalami kesulitan bila membutuhkan pembiayaan. Untuk itu, kami di Modalku ingin merubah ini karena visi kami adalah setiap pengusaha mikro pantas mendapat kesempatan,” ungkap Fajar dalam keterangan tertulis, Rabu (14/11/2018) di Jakarta.
Modalku mendaftarkan proposal “Microentrepreneur Agent Network” atau “Jaringan Agen Pengusaha Mikro” pada kompetisi tersebut. Sebagai perusahaan terpilih, Modalku akan memperoleh pendanaan dari UNCDF untuk memulai proyek sesuai proposal.
Fajar menjelaskan, pengusaha mikro seperti pemilik warung atau penjual makanan sering kali tidak memiliki akses ke layanan keuangan yang dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan usaha.
Salah satu solusi bagi permasalahan ini dengan meningkatkan penggunaan layanan keuangan digital di antara kalangan usaha mikro. Contohnya, dengan memperluas akses ke modal usaha, menyediakan rekening online, dan sebagainya melalui platform digital.
Modalku menyediakan layanan P2P Lending, di mana peminjam (usaha mikro, kecil, dan menengah yang berpotensi) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp2 miliar yang didanai oleh pemberi pinjaman platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Pinjaman usaha Modalku digunakan untuk pengembangan serta ekspansi bisnis.
STEVY WIDIA