youngster.id - Seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, Indonesia kian menegaskan posisinya sebagai pusat strategis bagi investasi dan inovasi infrastruktur data center. Dengan agenda nasional yang menekankan pada kesiapan artificial intelligence (AI), percepatan transformasi digital, dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, Indonesia kini menjadi magnet bagi para pelaku infrastruktur digital global.
Nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai US$130 miliar pada 2025, mencerminkan potensi domestik yang besar. Pada tingkat regional, Indonesia menyumbang sekitar 40% dari total ekonomi digital ASEAN, menegaskan peran strategisnya dalam lanskap ekonomi digital di kawasan ini.
Imam Soejoedi, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mengungkapkan, Indonesia tidak hanya mencatat rekor baru dalam investasi digital, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai gerbang infrastruktur digital di Asia Tenggara. Sepanjang tahun 2024, realisasi investasi mencapai Rp1.714,2 triliun, tumbuh 20,8% dibandingkan tahun sebelumnya dan melampaui target sebesar 103,9% dari Rp1.650 triliun yang ditetapkan pemerintah.
“Khususnya di Kepulauan Riau, realisasi investasi tahun 2024 mencapai Rp35,36 triliun, dengan kontribusi Kota Batam sebesar Rp25,47 triliun,” ujar Imam, dalam acara Schneider Electric Innovation Day Batam 2025, dikutip Jum’at (25/4/2025).
Batam dengan cepat berkembang menjadi lokasi yang strategis, berkat insentif pemerintah karena statusnya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kedekatannya dengan pasar digital regional seperti Singapura.
Menurut Imam, untuk sektor pusat data dan telekomunikasi di Batam, investasi periode 2023–2024 tercatat sebesar Rp446,76 miliar, didominasi oleh PMA dari Singapura, Hong Kong, Amerika Serikat, Malaysia, dan India.
“Ini menjadi sinyal kuat bahwa investor terus menaruh kepercayaan besar terhadap iklim investasi nasional. Melalui kebijakan yang mendukung kemudahan investasi, kawasan strategis seperti Batam, serta kolaborasi dengan pelaku industri yang visioner, kami berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai fondasi masa depan digital kawasan ini,” tambahnya.
Pasar data center di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan yang luar biasa, didorong oleh meningkatnya konsumsi internet, ekspansi layanan digital, serta kebijakan pemerintah yang menegaskan pentingnya kedaulatan data lokal. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2024, Indonesia menempati peringkat kedua di Asia Tenggara dalam hal kapasitas data center saat ini, yakni sebesar 202 MW, dan diproyeksikan akan tumbuh sebesar 268% dalam beberapa tahun mendatang.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, operator data center memprioritaskan pengembangan infrastruktur data center yang berkemampuan AI, berdensitas tinggi, dan hemat energi—selaras dengan kebutuhan teknologi sekaligus komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. Salah satu inisiatif data center terbaru hadir dari BW Digital, perusahaan infrastruktur digital yang berbasis di Singapura. BW Digital kini memulai pengembangan data center pertamanya di Indonesia, memilih Batam sebagai lokasi strategis untuk mewujudkan visinya.
Florent Blot, Chief Business Officer – Data Center & Value-Added Services, BW Digital mengatakan, ekonomi digital Indonesia berkembang pesat dan membutuhkan infrastruktur pendukung yang setara. Untuk menjawab lonjakan kebutuhan ini, BW Digital tengah membangun ekosistem digital terintegrasi di Indonesia, dengan Nongsa Digital Park (NDP) di Batam sebagai pusatnya. Ekosistem ini mencakup data center NDP1, kabel bawah laut Nongsa-Changi, serta jaringan fiber terrestrial Citra Connect.
“Ini sebuah inisiatif strategis untuk membentuk lanskap digital masa depan Indonesia dan menjadikan Batam sebagai pusat digital utama, baik di tingkat nasional maupun regional,” kata Florent.
Dalam langkah strategis, BW Digital menjalin kemitraan teknologi strategis dengan Schneider Electric. Kolaborasi ini akan menghadirkan fasilitas data center yang siap mendukung AI, berdensitas tinggi, serta efisien—mengoptimalkan solusi komprehensif dari Schneider Electric.
Martin Setiawan, President Director Indonesia & Timor-Leste, Schneider Electric menambahkan bahwa kemitraan dengan BW Digital lebih dari sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan langkah strategis dalam membentuk masa depan ekonomi digital dan AI di Indonesia.
“Di Schneider Electric, kami berkomitmen menghadirkan teknologi yang cerdas, terukur, dan berkelanjutan untuk mendukung generasi data center selanjutnya. Dengan menggabungkan keahlian global Schneider dalam manajemen energi dan visi strategis BW Digital, kami percaya Indonesia memiliki potensi kuat untuk memimpin kawasan ini dalam pengembangan infrastruktur berbasis AI,” ujar Martin. (*AMBS)
Discussion about this post