youngster.id - Startup healthtech Nalagenetics mengumumkan dua produk medis terbarunya, Nala PGx Core dan Quickspit, memperoleh izin dari Kementerian Kesehatan. Persetujuan penggunaan Nala PGx Core untuk kegiatan klinis adalah izin perdana yang diberikan oleh pemerintah Indonesia untuk alat uji farmakogenetika.
Nala PGx Core merupakan alat uji farmakogenetika berbasis qPCR yang diklaim mampu memberikan informasi tentang respons tubuh terhadap 160 jenis obat. Tes farmakogenetika bertujuan untuk mengetahui kecocokan obat bagi pasien, terutama yang menderita penyakit kronis, dengan menelusuri respons DNA. Melalui tes ini, tenaga medis dapat memilah obat yang cocok dengan pasien.
Adapun Quickspit merupakan alat uji Covid-19 dengan media air liur, yang diklaim memiliki tingkat akurasi hingga 97 persen. Tes ini dirancang untuk mereka yang kesulitan melakukan tes dengan metode swab seperti lansia dan anak-anak.
“Dengan tes ini, laboratorium dapat menggunakan mesin qPCR untuk menjalankan pengujian farmakogenetika. Kami percaya bahwa sudah selangkah lebih dekat menuju obat yang dapat dipersonalisasi untuk semua,” kata Levana Sani, CEO Nalagenetics dalam keterangan pers, Jumat (2/7/2021).
Penggunaan Nala PGx Core bersama dengan Nala Clinical Decision Support diklaim mampu menghasilkan rekomendasi berbagai obat yang digunakan untuk kardiologi, psikiatri, manajemen nyeri, dan lainnya.
Pengembangan produk Nala PGx Core dilakukan melalui kerja sama dengan Agency for Science, Technology and Research’s (A-STAR) Genome Institute of Singapore. Test kit ini bisa membaca varian farmakogenetik yang ditindaklajuti berdasarkan rekomendasi pedoman internasional.
STEVY WIDIA
Discussion about this post