youngster.id - Limbah ataupun sampah plastik yang tak mudah terurai dengan tanah tentu dapat menyebabkan dampak bagi kelangsungan kehidupan manusia dibumi. Untuk mengurangi sampah plastik yang ada di dalam negeri Nestlé Indonesia berinovasi dengan memperkenalkan sedotan kertas untuk minuman kemasan, Nescafe Ready to Drink, di Indonesia.
Presiden Direktur Nestlé Indonesia Dharnesh Gordhon mengatakan, sebagai inisiatif perdana, sedotan kertas diluncurkan untuk Nescafe Lively Yuzu dan Cool Coconut akan dijual di toko Alfamart dan Indomaret di daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
“Selain itu, kami berencana untuk menerapkan solusi kemasan yang sama untuk varian ready-to-drink lainnya secara bertahap dengan tujuan mengeliminasi 450 juta sedotan plastik setelah peluncuran,” kata Dharnesh pada peluncuran Sedotan Kertas untuk NESCAFÉ Ready-to-Drink pada Jumat (27/9/2019) di Jakarta.
Pada kesempatan yang sama, Executive Vice President Nestlé S. A. untuk Zona Asia, Oceania dan Afrika Sub-Sahara (AOA) Chris Johnson mengungkapkan terobosan dan inisiatif ini merupakan kontribusi terkini Nestle untuk mewujudkan komitmennya dalan mendaur ulang dan menggunakan kembali 100% kemasan pada tahun 2025 mendatang.
“Akan tetapi, kami menyadari bahwa inisiatif ini tidak cukup, dan kami perlu melakukan lebih banyak hal untuk menyelesaikan tantangan sampah plastik. Pendekatan kami untuk menciptakan sistem yang lebih berkelanjutan dan sirkuler berfokus pada tiga bidang utama yaitu, mengembangkan kemasan untuk masa depan, membantu menciptakan masa depan yang bebas sampah, dan mendukung perubahan perilaku dan pemahaman terkait cara menggunakan plastik. Sebagai perusahaan, kami ingin membangun pemahaman, menginspirasi, dan memimpin inovasi dengan menjadi pelopor,” paparnya.
Oleh karena itu Nestlé Indonesia akan bekerja sama dengan pemasok kemasan, SIG Combibloc Indonesia dan mitra bisnis, Alfamart & Indomaret, untuk membangun sistem pengumpulan sampah (waste collection).
“Kami mengerti bahwa kami tidak dapat mengubah sistem yang ada saat ini sendiri. Perubahan membutuhkan kerja sama dan inovasi berskala global. Bekerja sama dengan para ilmuwan bahan kemasan, para ahli kemasan hingga kelompok masyarakat, dan LSM, pemerintah dan perusahaan lain, kami ingin menciptakan perubahan jangka panjang dan berdampak signifikan,” lanjut Welih Sutidjan Business Executive Officer Ready To Drink Business Nestlé Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, MILO juga meluncurkan penggunaan gelas kertas (paper cup) yang dapat didaur ulang 100% untuk menyajikan minuman MILO dingin dalam setiap kegiatan olahraga yang mereka lakukan. Inisiatif ini akan diluncurkan secara bertahap, dimulai pada kuartal pertama tahun 2020.
Bahkan berkomitmen untuk turut mendorong perubahan perilaku dan pemahaman baru terkait cara menggunakan plastik, Nescafe dan MILO juga mendorong generasi muda untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial #AwalCintaiAlam dengan mengurangi konsumsi sedotan plastik mereka.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post