youngster.id - Tak hanya mencipta lagu, Sabrang Mowo Damar Panuluh alias Noe Letto ternyata dapat mengembangkan aplikasi online untuk para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
Aplikasi ini dirancang sebagai media komunikasi dan informasi bagi TKI dan keluarganya. Noe menjelaskan, aplikasi TKI ini sejatinya akan meningkatkan perlindungan terhadap TKI di luar negeri. Karena sifatnya sebagai media sosial, rekan-rekan se-profesi bisa merespon dan mengatasi permasalahan yang sifatnya ringan diantara sesama TKI.
“Kami harapkan aplikasi ini dapat meningkatkan perlindungan terhadap TKI kita di luar negeri. Keluarga TKI yang berada di tanah air dapat lebih mudah berhubungan secara online. Bayangan saya nanti, respon atas suatu masalah kalau bisa ditangani oleh teman-teman dia sendiri itu lebih cepat dengan aplikasi ini,” jelas Noe usai menemui Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri.
Hanif menyambut baik aplikasi ini. Ia menjelaskan, aplikasi tadi juga terdapat fasilitas untuk mengabarkan apabila terjadi keadaan yang tidak baik pada TKI.
“Dengan aplikasi ini, keluarga TKI bisa berkomunikasi dan mengetahui posisi TKI yang sedang bekerja di luar negeri. Jika TKI berpindah dari satu tempat ke tempat lain, bisa diketahui posisinya secara akurat oleh keluarganya di tanah air,” kata Hanif yang dilansir Kemenaker Selasa (9/5/2017).
Misalnya TKI ada masalah, baik sifatnya kriminal, sifatnya kesehatan, sifatnya perlakuan tidak baik dari majikan atau apapun itu. Itu bisa dikabarkan melalui aplikasi ke keluarganya atau ke lingkungan terdekatnya sesama TKI.
“Aplikasi baru tersebut harus terintegrasi dengan aplikasi dan sistem informasi dan komunikasi yang sudah dibangun oleh pemerintah saat ini. Sehingga, tidak menimbulkan kerancuan atau miss communication maupun tumpang tindih dengan sistem yang sudah ada,” jelas Menaker Hanif.
Menaker Hanif berharap kedepannya tidak terlalu banyak aplikasi yang berhubungan dengan TKI tapi semua terintegrasi menjadi satu. Dalam satu sistem terdapat semua data, informasi dan semua yang dibutuhkan TKI.
“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung penuh aplikasi mengenai TKI, karena saat ini banyak keluarga TKI yang mengkhawatirkan sanak keluarganya yang bekerja di luar negeri, karena terbatasnya akses komunikasi tersebut. aplikasi ini diharapkan dapat mengatasi persoalan tersebut,” kata Menaker Hanif.
Menaker pun menjelaskan, pemerintah sangat mengapresiasi gagasan aplikasi sistem komunikasi dan informasi bagi TKI tersebut. Karena, dengan adanya sistem komunikasi yang berbasis jejaring sosial, hal ini akan meningkatkan solidaritas diantara sesama TKI.
Selain itu, keluarga TKI yang ada di Indonesia juga dapat mengetahui kondisi TKI kapanpun.
Ia pun meminta jajaran Kemnaker untuk mengkaji sistem aplikasi ini. Agar, manfaat dari sistem aplikasi ini bisa direalisasikan secepatnya.
“Kita akan melakukan pendalaman dan bagaimana secara teknis aplikasi yang tadi dipresentasikan itu segera direalisasikan,” paparnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post