Nusantara Academy Hadirkan Program Pengembangan Talenta Digital Indonesia

Nusantara Academy

Founder Nusantara Academy Erick Hadi. (Foto: istimewa)

youngster.id - Indonesia saat ini menghadapi kekurangan talenta data center nasional. Padahal pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,diprediksi mencapai US$300 miliar pada 2030 dan pertumbuhan ini harus ditopang dengan kebutuhan 17 juta tenaga kerja terampil dan siap pakai hingga 2030.

Minimnya tenaga kerja terkualifikasi di industri data center disebabkan bahwa industri ini sangat sensitif terhadap kualifikasi, sertifikasi, serta regulasi ketat terhadap pekerja dan penggiat yang masuk ke dalamnya. Menjawab tantangan tersebut, Nusantara Academy menghadirkan program Nusantara Data Center Academy(NDCA).

“Saat ini Indonesia baru dapat menghasilkan 600 ribu tenaga kerja terampil digital setiap tahunnya hingga 2030,” kata ujar Erick Hadi, Founder, Nusantara Academy dalam keterangannya Kamis (8/12/2022).

Menurut dia, secara spesifik Indonesia juga menghadapi tantangan import SDM pekerja serta konsultan dari luar negeri karena kurangnya kualifikasi SDM lokal mengenai pengetahuan dan kualifikasi di bidang data center.

“Secara pasar, industri data center Indonesia saat ini pun masih berada di bawah kapasitas yang seharusnya berada di kisaran 270MW, yang berarti industri ini memiliki potensi berkembang yang sangat menjanjikan,” ucap Erick.

Untuk itu, program NDCA hadir. Dibagi menjadi dua jalur, yaitu jalur pendidikan SMK serta jalur pendidikan profesional. Program jalur pendidikan SMK yang diusung akan berupa kurikulum di dalam proses pembelajaran siswa, yakni kurikulum teknisi data center dengan jangka waktu pendidikan selama 6-12 bulan. Dengan target mencetak teknisi-teknisi data center baru di bidang keamanan, kelistrikan, pendinginan, serta infrastruktur data center agar siap terjun ke pasar mulai tahun 2023-2024.

Sedangkan jalur pendidikan profesional dikembangkan dengan mengadopsi kurikulum pendidikan data center internasional yang berasal dari DCD Academy di Inggris. Jalur pendidikan profesional memberikan sertifikasi kepada penggiat existing industri data center serta industri turunannya yang sudah/akan berkecimpung ke dalam industri ini melalui pelatihan dengan total 175 jam yang dibagi menjadi 4 program sertifikasi.

Peserta jalur pendidikan SMK akan diberikan kesempatan magang di perusahaan-perusahaan rekanan NDCA sehingga peserta dapat merasakan langsung kondisi kerja yang sesungguhnya terkait dengan pengelolaan dan operasional data center. Hal ini selaras dengan kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) yang memberikan keleluasaan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kurikulum vokasi dalam koridor praktek kerja industri.

“Kami berkomitmen untuk turut mengambil bagian penting di dalam menyiapkan tenaga kerja siap pakai di dunia IT dan menjembatani kebutuhan antara dunia akademik dan industri. Melalui pelatihan dan sertifikasi yang dilaksanakan, secara keseluruhan Nusantara Academy dengan berbagai program sub-akademi yang dijalankannyamemiliki target mempersiapkan 1000 orangangkatan kerja dan lulusan yang terkualifikasisesuai dengan kebutuhan industri setiap tahunnya” tuntas Erick.

Saat ini ada delepan buah sub-akademi yang diusung oleh Nusantara Academy: Nusantara Data Center Academy, Nusantara Cloud Computing Academy, Nusantara Cloud & IT Networking Academy, Nusantara Cloud &Cyber Security Academy, Nusantara Data Science Academy, Nusantara AI & Robotics Academy, Nusantara Digital IndustryAcademy, Nusantara Digital Banking Academy, dan Nusantara Quantum Technology Academy.

Khusus untuk akademi data center, saat ini terdapat empat jalur kurikulum yang dibuka untuk penggiat existing industri data center serta industri turunannya, yaitu Sertifikasi Data Center Technician, Sertifikasi Data Center Practitioner, Sertifikasi Data Center Specialist in Design Engineering, dan Sertifikasi Data Center Specialist in Critical Operations.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version