youngster.id - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) telah melesat cepat. Dari sistem chatbot sederhana atau meme generator, kini AI generatif telah menjadi serba bisa. Mulai dari merangkai narasi kompleks, membuat desain hingga mampu menyelaraskan input teks, dan menciptakan gambar. Hal ini harus dibarengi dengan kemampuan sumber daya manusia.
Data Statista dan Kearney & CSET menyebut pemanfaatan kecerdasan buatan di Indonesia akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar US$ 366 Miliar pada tahun 2030. Namun, perkembangan ini membutuhkan kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam menguasai teknologi AI. Untuk itu, NVIDIA terus menghadirkan inovasi-inovasi AI generatif yang mendukung pelatihan SDM atau talenta AI serta fokus menjadikan Indonesia sebagai AI nation.
“Nvidia selama beberapa dekade telah menghadirkan lebih dari 100 juta RTX GPU yang telah mendorong lahirnya era AI PC. Seiring itu, perusahaan teknologi ini terus menghadirkan beragam inovasi terbaru yang dirancang untuk mengoptimalkan pengalaman penggunaan generative AI melalui perangkat komputasi,” kata Adrian Lesmono, Country Consumer Business Lead Indonesia, NVIDIA pada Selasa (30/4/2024) di Jakarta.
Adrian mengakui saat ini penggunaan generatif AI di Indonesia masih sangat kecil. Namun pasar ini berpeluang bertumbuh sangat besar mengingat pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
“Perkembangan teknologi AI ini membutuh kesiapan dari sumber daya manusia. Untuk itu Nvidia berkomitmen membentuk pendidikan dan mendorong pemahaman akan pentingnya teknologi AI ini, ” ucapnya lagi.
Baru-baru ini NVIDIA bekerjasama dengan Indosat berkomitmen untuk berinvestasi senilai US200 juta atau Rp3 triliun untuk membangun Indonesia AI Nation. Bahkan Nvidia menyiapkan program bagi 20 ribu mahasiswa Indonesia untuk meningkatkan skillnya di bidang AI.
Seiring itu, Nvidia juga terus menghadirkan inovasi-inovasi terbaru berbasis generatif AI. Seperti akselerasi NVIDIA TensorRT pada model Stable Diffusion XL yang populer untuk alur kerja teks-ke-gambar, NVIDIA RTX Remix dengan tools tekstur generative AI, layanan mikro NVIDIA ACE dan lebih banyak gim yang menggunakan teknologi DLSS 3 dengan Frame Generation.
Kemudian AI Workbench, sebuah toolkit terpadu yang mudah digunakan untuk para pengembang AI, tersedia dalam versi beta. Selain itu, NVIDIA juga menghadirkan TensorRT-LLM (TRT-LMM), sebuah open-source library yang mampu mengakselerasi dan mengoptimalkan kinerja inferensi dari model bahasa besar terbaru (LLMs), kini mendukung lebih banyak model yang telah dioptimalkan sebelumnya untuk PC. Diakselerasi oleh TRT-LLM, NVIDIA ChatRTX, inovasi NVIDIA yang memungkinkan para pengguna untuk berinteraksi dengan beragam data pada Windows PC dan workstations yang didukung oleh NVIDIA RTX. Update terbaru ChatRTX memperluas kemampuan aplikasi ini dengan tambahan fitur dan dukungan untuk model terbaru.
“Dengan lebih dari 100 juta PC dan workstation RTX AI, NVIDIA memiliki basis pengguna yang besar bagi para pengembang dan pengguna untuk kebutuhan komputasi yang luas untuk menikmati keajaiban generative AI,” pungkas Adrian.
STEVY WIDIA