OVO Bersinergi Dengan Pegadaian Dorong Inklusi Keuangan Digital

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto dan Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra. (Foto: istimewa)

youngster.id - Platform pembayaran dan layanan keuangan digital, OVO, bersinergi dengan PT Pegadaian Persero untuk memperluas layanan sekaligus mendorong pertumbuhan dan pemerataan inklusi keuangan di Indonesia.

Kerjasama antara institusi keuangan non-bank dan unicorn teknologi finansial di Indonesia ini berpotensi membawa lebih dari 13.4 juta nasabah Pegadaian Persero ke dalam ekosistem keuangan digital yang terintegrasi, aman dan mudah digunakan.

“Kesepakatan antara OVO dan Pegadaian akan semakin meniadakan kesenjangan layanan keuangan berbasis teknologi bagi pengguna, bahkan yang tinggal di wilayah pelosok. Nasabah Pegadaian dan pengguna OVO, kini dapat memperoleh pengalaman bertransaksi secara non tunai dengan lebih aman, nyaman dan mudah. Hal ini sejalan dengan visi OVO untuk menghadirkan akses keuangan digital yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap Karaniya Dharmasaputra Presiden Direktur OVO dalam keterangannya, Jumat (10/1/2020) di Jakarta.

Karaniya menegaskan komitmen OVO mendukung target pemerintah menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. OVO terus berupaya menjadi solusi layanan finansial terpadu dan secara aktif mendukung Gerakan Nasional Non Tunai serta inovasi QRIS dari Bank Indonesia.

Sebagai upaya demokratisasi layanan keuangan digital, OVO secara khusus merangkul masyarakat yang belum tersentuh kemudahan layanan keuangan modern ke dalam ekosistem ekonomi digital. Saat ini 28 persen pengguna OVO termasuk kategori underbanked.

“Strategi ekosistem terbuka yang dilakukan oleh OVO, secara signifikan mampu memperluas adopsi serta pertumbuhan jumlah merchant, khususnya pengusaha mikro, kecil dan menengah yang sebelumnya tidak tersentuh layanan keuangan modern. Hal ini selaras dengan layanan keuangan Pegadaian dengan fokus pada segmen nasabah yang sama,” tambah Karaniya

Di tahun 2019, OVO juga mencatat pertumbuhan jumlah nilai transaksi sebanyak 55% dan peningkatan jumlah pengguna aktif bulanan lebih dari 40 persen. Hal ini menggarisbawahi bahwa adopsi layanan keuangan digital terus bertambah, serta kepercayaan pengguna terhadap ekosistem OVO.

“Kerjasama dengan OVO akan meningkatkan akses nasabah Pegadaian ke dalam ekosistem keuangan digital nasional yang terus berkembang. Pegadaian perlu memastikan pemerataan akses terhadap sistem pembayaran modern yang terintegrasi, aman dan nyaman serta akuntabel. Kerjasama ini mengedukasi lebih banyak masyarakat untuk bertransaksi non-tunai. Kolaborasi ini kunci bagi pelaku industri keuangan seperti kami untuk terus bertumbuh bersama,” ujar Kuswiyoto selaku Direktur Utama Pagadaian.

Dengan kerjasama ini, maka nasabah Pegadaian melakukan transaksi keuangan melalui OVO seperti pembayaran, top-up, serta pencairan (disbursement). Kerjasama ini juga akan meliputi program pendaftaran, registrasi, dan upgrade OVO sesuai dengan penerapan prinsip-prinsip KYC (know-your-customer) OVO. Disamping itu kedua belah pihak terbuka untuk menggali potensi kerjasama dan sinergi lainnya untuk semakin meningkatkan layanan bagi nasabah keduanya.


STEVY WIDIA

Exit mobile version