OVO Luncurkan Fitur Paylater dan Investasi

Kemitraan OVO dan JNE. (Foto: istimewa)

youngster.id - PT Visionet Internasional (OVO) menargetkan dapat meluncurkan fitur cicilan tanpa kartu atau paylater pada Kuartal I 2020. Selain itu, perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran ini akan merilis fitur reksa dana.

Perusahaan rintisan itu tengah mengajukan izin ke Bank Indonesia (BI) untuk menyediakan fitur paylater. “Kami sudah submit ke BI dan belum menemukan adanya kendala dalam proses perizinan paylater ke BI,” kata Karaniya Dharmasaputra Presiden Direktur OVO dalam keterangannya, Rabu (8/1/2020) di Jakarta.

Tahun ini, salah satu unicorn Tanah Air itu juga akan meluncurkan produk investasi bernama OVO Invest. Melalui layanan itu, pengguna bisa berinvestasi reksa dana pasar uang.

Perusahaan tengah menjajaki kerja sama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), untuk menjual Surat Berhaga Negara (SBN) ritel. “Jadi kami mau mulai (di layanan) itu juga,” ujar Karaniya.

OVO telah berdiskusi dengan perwakilan Kemenkeu. Nantinya, OVO Invest bakal bisa diakses melalui platform Bareksa. Karaniya melanjutkan, Bareksa ditunjuk Kemenkeu sebagai mitra distribusi SBN

Sepanjang tahun lalu, rtansaksi tembus 1 miliar. Mayoritas penggunaannya di mitra penjual (merchant) makanan dan minuman, serta e-commerce. Volume transaksinya meningkat lebih dari 70% secara tahunan (year on year/yoy), sedangkan nilainya naik 55%. “Potensinya besar. Sekarang kan penetrasi digitalnya hanya 7%,” kata Karaniya.
Jumlah pengguna aktif bulanan (Month Active Users/MAU) juga meningkat lebih dari 40%. Startup fintech ini pun diunduh 115 juta kali lebih. Layanannya tersedia di lebih dari 363 kota Indonesia.

OVO juga mencatatkan transaksi tembus 1 miliar selama 2019. Mayoritas penggunaannya di mitra penjual (merchant) makanan dan minuman, serta e-commerce.

STEVY WIDIA

Exit mobile version