youngster.id - Platform p2p lending syariah ALAMI mendapatkan kucuran dana investasi dari Paragon Beneva Investama, perusahaan investasi di bawah ParagonCorp. Tidak disebutkan nilai investasi yang diberikan. Melalui pendanaan ini, ALAMI akan membangun produk teknologi finansial inovatif dan memperluas akses pembiayaan syariah.
Co-Founder & CEO ALAMI Dima Djani, investasi tersebut membantu perusahaan menjangkau lebih banyak UMKM untuk mengakses pembiayaan berbasis syariah. Hal itu menyusul dengan peluncuran Bank Hijra awal bulan Desember ini, yang akan mampu melayani ratusan juta umat Islam Indonesia.
“Kami yakin potensi industri halal akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan yang signifikan adopsi dari sektor keuangan syariah di Indonesia dan dunia. Ini terlihat dari statistik konsumsi produk halal oleh 1,9 miliar Muslim di seluruh dunia mencapai AS$2 triliun, dan pertumbuhan aset keuangan syariah sebesar 7,8%, setara dengan AS$3,6 triliun pada tahun 2021,” kata Dima dalam keterangannya, Kamis (22/12/2022).
Sebelumnya ALAMI mengantongi pendanaan pra seri B yang dipimpin East Ventures pada Oktober lalu. Seperti diketahui, ParagonCorp merupakan perusahaan yang memiliki brand kosmetik popular di Indonesia yaitu Wardah.
President Director Paragon Beneva Investama Sari Chairunnisa mengatakan, sinergi ini dapat mendukung Indonesia menjadi pusat industri halal dunia, ekonomi riil dan sektor keuangan bersama menggerakkan ekonomi syariah.
“Dengan dana investasi tersebut, ALAMI optimis mampu menciptakan teknologi keuangan berbasis syariah kelas dunia, menjangkau komunitas muslim dan masyarakat luas, melalui platform digital yang memenuhi kebutuhan layanan keuangan mereka dan menjadi bagian dari gaya hidup mereka,” kata Sari.
ALAMI telah menyalurkan Rp3,8 triliun kepada lebih dari 10.000 Proyek UMKM dengan dukungan dari 111.000 penyandang dana. Fintech ini juga memiliki beberapa produk pembiayaan, di antaranya Account Receivable (AR) Financing, Account Payable (AP) Financing, dan Ecosystem Financing.
Ekosistem ALAMI mencakup 482 kota dan kabupaten di 34 provinsi Indonesia, baik dari segi pemberi dana maupun penerima manfaat melalui proyek komersial dan sosial yang sedang berlangsung.
STEVY WIDIA