youngster.id - Paper.id sebagai startup pengembang SaaS untuk penagihan atau invoicing beroleh pendanaan seri A. Dana investasi baru ini didapat dari perusahaan fintech Modalku dan Golden Gate Ventures. Dengan dana segar yang dirahasikan nilainya, startup ini akan memaksimalkan pengembangan produk dengan fokus membantu jutaan UKM di Indonesia yang masih belum tersentuh layanan digital.
“Paper Finance Solution ini akan menjadi game changer dalam rangka meningkatkan daya saing UKM di Indonesia maupun luar negeri. Kami membukakan akses pendanaan kepada UKM tepat saat mereka membutuhkan berdasarkan data histori transaksi; dan di sisi lainnya membantu lembaga keuangan dalam memvalidasi serta memantau usaha UKM sehingga pendanaan menjadi tepat guna,” ungkap Jeremy Limman Co-Founder & CEO Paper.id dalam keterangannya, Selasa (29/10/2019) di Jakarta.
Sejak diluncurkan pada akhir 2016 oleh Jeremy Limman dan Yosia Sugialam (CTO), Paper.id kini sudah digunakan kurang lebih 100 ribu pelaku usaha, dengan total invoice yang dikelola mencapai sekitar 800 ribu transaksi.
Salah satu fitur yang baru dirilis adalah Paper Finance Solution. Bekerja sama dengan layanan p2p lending Modalku, fitur tersebut menjembatani UKM dengan lembaga keuangan penyalur modal. Kendati bermitra strategis dengan Modalku, Paper.id mengaku akan memperluas kerja sama dengan lebih banyak p2p lending dan institusi keuangan lain, termasuk perbankan.
Menurut Co-Founder & COO Modalku Iwan Kurniawan, ada kesamaan visi antara Modalku dengan Paper.id. Model bisnis dari Paper.id juga sejalan dengan salah satu produk Modalku yang berhubungan dengan penggunaan invoice sebagai dokumen utama bagi pengusaha dalam mengajukan pinjaman.
“Kami ingin mendukung UKM untuk berkembang, salah satu caranya dengan memiliki arus kas yang lancar. Melalui kolaborasi ini, kami berharap bisa menjangkau lebih banyak UKM yang berpotensi untuk mendapatkan akses ke pendanaan tanpa memerlukan agunan,” ucpa Iwan.
Sebelumnya Golden Gate Ventures juga memberikan pendanaan awal untuk Paper.id di awal tahun 2018 lalu.
STEVY WIDIA
Discussion about this post