youngster.id - Menjadi pengusaha tidaklah semudah membalik telapak tangan. Tak sedikit pelaku bisnis yang mengalami kegagalan terutama di masa-masa awal mereka merintis bisnisnya. Memahami kesulitan membangun bisnis terutama bagi para pebisnis pemula, ShopeePay berbagi tips yang perlu dihindari ketika berbisnis.
“Meskipun kegagalan bisnis tak terelakkan, kami ingin mendorong para pebisnis pemula untuk mencoba meminimalisir kegagalan tersebut dengan mengkaji kembali kesalahan umum dalam berbisnis dan merancang strategi untuk mengantisipasinya,” ujar Eka Nilam Sari Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay dalam ShopeePay Talk baru-baru ini.
Berikut ini adalah beberapa kesalahan umum dalam berbisnis yang dapat dihindari oleh para pebisnis pemula:
Ingin meraih kesuksesan secara instan
Banyak pebisnis yang ingin meraih kesuksesan secara instan dengan mencoba menempuh berbagai jalan pintas, sehingga tak jarang jika mereka akhirnya menjadi tidak fokus lagi pada tujuan awal mereka membangun bisnis.
Ansari Kadir, CMO PT Harapan Bangsa Kita menuturkan di masa-masa awal berbisnis, keinginan untuk cepat meraih keuntungan dengan mendirikan beberapa bisnis sekaligus yang mengakibatkan startup ini malah tidak berfokus pada satu bisnis sehingga tidak ada yang berhasil.
“Fokus dan menjadi hebat itu bukan datang dari orang lain, tapi dari diri sendiri. Jadi selalu hargai setiap proses, tetap fokus dan konsisten dalam menjalankan komitmen serta melakukan eksekusi dengan baik. Niscaya, kita dapat membangun pondasi bisnis yang lebih kuat dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Prinsip inilah yang selalu saya pegang teguh mulai dari saya mulai mendirikan Sang Pisang hingga melebarkan berbagai bisnis lainnya yang ada di bawah naungan PT Harapan Bangsa Kita,” jelas Ansari Kadir.
Ikut-ikutan tren semata, bukan menjawab kebutuhan
Tren memang menarik perhatian pasar, namun keberadaan sebuah tren biasanya hanya bertahan sesaat karena perubahannya yang sangat dinamis. Membangun bisnis yang hanya sekadar berlandaskan mengikuti tren terkini umumnya sulit berkembang bahkan dapat gulung tikar saat tren tersebut sudah meredup.
Terlepas dari semua persiapan yang matang dalam membangun bisnis, seorang pebisnis tidak akan dapat terhindar dari risiko berbisnis. Berani memulai bisnis berarti harus siap mengantisipasi dan menghadapi berbagai risiko bisnis yang siap menerjang dengan strategi manajemen risiko. Namun faktanya, banyak pebisnis yang terkadang hanya memandang manajemen risiko sebelah mata.
Raymond Chin, CEO & Co-Founder Ternak Uang mengatakan, salah satu faktor utama yang membuat beberapa bisnis miliknya gagal adalah kurangnya persiapan strategi manajemen risiko. “Saya hanya berpikir bahwa saat mulai bisnis pasti bisa sukses, padahal ada risiko kegagalan yang tidak bisa saya hindari. Itulah mengapa para pebisnis pemula harus menyiapkan strategi menghadapi risiko bisnis yang ada di depan mereka dengan menyiapkan perencanaan bisnis,” ujarnya.
Dia menegaskan, para pebisnis bisa membuat perencanaan bisnis yang sederhana tapi solid dengan fokus pada tiga hal utama yaitu produk, pemasaran, dan operasional. Fokus menentukan unique selling points dari produk atau jasa bisnis, tentukan saluran pemasaran yang tepat dan buat strategi mulai dari cara menjaga operasional bisnis hingga menghadapi kegagalan bisnis.
“Perencanaan bisnis inilah yang juga menjadi dasar yang saya terapkan dalam mengembangkan Ternak Uang bersama dua rekan saya lainnya,“ tutup Raymond Chin, CEO & Co-Founder Ternak Uang.
FAHRUL ANWAR