youngster.id - Lembaga Riset Gfk Market Intelligence dalam laporan “Tren Terbaru dalam Belanja Online 2022” menyatakan, pasar e-commerce masih akan menjanjikan untuk beberapa waktu ke depan. Ada sekitar 70 juta konsumen digital baru muncul di Asia tenggara, dan 50% GMV itu datang dari Indonesia.
Retail Services Director GfK Market Intelligence Elvinda Liung mengatakan, Indonesia terus menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara dengan pertumbuhan yang menjanjikan selama lima tahun kedepan.
“Diprediksikan dalam 5 tahun ke depan, rata rata penjualan dalam setahun itu akan mencapai sekitar Rp 10 juta rupiah,” kata Elvinda dalam acara Lazada Seller Conference: Level Up 2022, Rabu (19/10/2022).
Dia memaparkan, rata-rata pembelian e-commerce orang Indonesia saat ini mencapai sekitar 5 juta per tahun. Karena itu, Indonesia masih menjadi tempat yang sangat berpotensi untuk e-commerce.
“Kami yakin Indonesia itu masih menjadi potensi yang sangat baik untuk pemain-pemain e-commerce maupun seller UMKM yang akan join menjadi seller online,” kata Elvinda menegaskan.
Lebih jauh ia mengatakan, aktivitas belanja online masyarakat Indonesia masih akan terus meningkat seiring dengan integrasi yang terjadi dari berbagai sisi kehidupan. Data menunjukkan, penggunaan internet di Indonesia telah mencapai hampir 75% dari populasi Indonesia. Menariknya, 133% dari populasi itu mengunakan handphone dan sekitar 70% adalah pengguna media sosial.
Karena itu menurut Elvinda terjadi perubahan, orang Indonesia dalam mencari informasi dengan cara yang berbeda. Salah satunya dengan live streaming.
“Kami menemukan konsep livestreaming yang menawarkan dan menjual produk secara langsung di platform e-commerce sebagai cara baru untuk menarik perhatian calon konsumen,” ujarnya.
Mengenai pengaruh inflasi akan mempengaruhi masyarakat Indonesia untuk lebih banyak belanja pada produk dasar seperti tagihan listrik ataupun makanan. Namun, perhatian untuk belanja produk fashion dan handphone tetap baik, produk yang paling banyak dibeli oleh masyarakat Indonesia adalah produk fashion sebesar 83%. Konsumen laki-laki lebih banyak membeli produk teknologi seperti handphone atau aksesorisnya. Sedangkan konsumen perempuan lebih banyak membeli produk kecantikan, seperti kosmetik atau skin care.
“Mindset orang Indonesia sudah mulai berubah, mereka menganggap belanja online lebih praktis. karena itu belanja online akan tetap menjadi bagian dari keseharian,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post