youngster.id - Peran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha. Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5%, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Tetapi pandemi Covid-19 memberi dampak besar pada para pegiat UMKM. Untuk bertahan mereka harus melakukan transformasi digital. Kini paska pandemi, mereka dituntut untuk bisa membaca tren pasar dan industri.
“Pelaku UMKM harus lebih melek akan target konsumen dan pasar yang dituju,” kata Rusdy Sumantri Director Consumer Insight NielsenIQ Indonesia pada gelar Konferensi Maju Digital 2022 (KoMD) baru-baru ini di Jakarta.
Rusdy mengungkapkan, saat ini terdapat empat tren pasar dan industri yang perlu diketahui oleh pelaku UMKM. Pertama, Value seeker, pelaku UMKM harus gencar dalam menyediakan berbagai jenis promo untuk menarik konsumen. “Karena saat ini konsumen lebih memperhatikan harga dalam membeli suatu produk,” ujarnya.
Kedua, new online format. Untuk itu, pelaku UMKM didorong untuk terus berinovasi dalam berjualan di berbagai channel online yang dimiliki. Selanjutnya, Assortment & pricing, pelaku UMKM dapat menentukan produk yang tepat dalam berjualan di channel online maupun offline. Hal ini dikarenakan adanya kecenderungan perbedaan basket size saat konsumen berbelanja online dan offline. “Terakhir, omni channel pelaku UMKM perlu memikirkan model bisnis yang dapat menghadirkan pengalaman seamless bagi konsumen,” papar Rusdy.
Konferensi Maju Digital 2022 (KoMD) digelar Grup GoTo dengan tema “Transformasi Usaha Digital dan Ramah Lingkungan.” Tercatat lebih dari 50 ribu UMKM baik secara daring maupun luring berkumpul, berdiskusi, belajar bersama dan berjejaring dalam ekosistem GoTo.
“KoMD adalah konferensi UMKM nasional terbesar dari Grup GoTo untuk mendorong kapasitas pegiat UMKM Indonesia melalui berbagai inisiatif dan solusi teknologi, agar dapat terus beradaptasi dengan perkembangan dunia usaha masa kini. Kehadiran KoMD 2022 dilatarbelakangi oleh tingginya animo peserta rangkaian KoMD 2021,” kata Bayu Ramadhan Group Head of Merchant Marketing Gojek dan GoTo Financial.
Sementara itu, VP of Seller Experience Tokopedia, Puput Hidayat mengatakan, melalui KeMD, Grup GoTo memberikan pembekalan terkait pengembangan usaha dan kompetensi kewirausahaan agar UMKM di seluruh penjuru Indonesia semakin menjadi pilihan masyarakat.
“KoMD dapat terlaksana melalui kolaborasi Grup GoTo dengan pemerintah daerah dan UMKM lokal untuk membantu pemulihan ekonomi daerah. KeMD 2021 telah diselenggarakan di berbagai wilayah, seperti Solo, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan dan Jabodetabek,” katanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post