youngster.id - Pemerintah membebaskan biaya masuk dan pajak impor untuk industri kecil menengah berbahan baku logam lewat fasilitas Kebijakan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Langkah ini diharapkan dapat mendorong ekspor dan menekan biaya produksi industri tersebut.
“Dengan adanya KITE IKM ini kami harapkan dapat memberikan dorongan, motivasi karena kalau ini benar-benar berjalan paling tidak ‘cost’, biaya produksi yang ada di IKM bisa ditekan turun,” kata Presiden Joko Widodo saat meluncurkan program Kemudahan Impor Tujuan Ekspor IKM bagi pelaku usaha kecil dan menengah berbahan baku logam Senin (30/1/2017) di Dusun Tumang Desa Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah.
Menurut Presiden fasilitas KITE Industri Kecil Menengah ini signifikan untuk menurunkan biaya produksi para pelaku UKM beroerintasi ekspor yang bahan bakunya sebagian besar berasal dari impor. Dengan adanya fasilitas KITE IKM, bahan baku dan biaya operasional IKM bisa diefisiensikan hingga 25%.
Fasilitas KITE IKM diberikan dalam bentuk membuka kesempatan kepada IKM untuk mengimpor langsung bahan baku, menghilangkan biaya pajak impor, dan menghilangkan biaya masuk.
“Kalau bisa dimanfaatkan, IKM kita akan betul-betul merasakan manfaatnya, daya saing akan menjadi lebih baik,” kata Presiden lagi dilansir Antara.
KITE IKM yang merupakan produk dari paket kebijakan ekonomi tahap pertama memiliki beragam keuntungan yang dapat mendukung IKM dalam meningkatkan daya saing di dunia internasional. Kepala Negara meyakini KITE IKM bisa meningkatkan efisiensi biaya produksi hingga 25% mengingat efisiensi di sektor pembiayaan dapat membantu meningkatkan nilai ekspor.
“Kalau tidak seperti itu ya sampai kapan pun kita sulit bersaing dengan negara lain. Ekspor memang kita dorong dengan cara efisiensi di semua sisi pembiayaan,” tuturnya.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo langsung memberikan instruksi kepada Menteri Perindustrian untuk melakukan kerja sama dengan sejumlah pendesain internasional. Hal ini dilakukan guna mengembangkan industri dalam negeri agar lebih siap bersaing di pasar global.
“Saya tadi bisik-bisik ke Menteri Perindustrian untuk dicarikan desainer yang di Tumang dulu, bisa dari Italia atau Prancis sehingga desain jangan monoton. Tiap tahun desain bisa berubah-ubah,” ucap mantan Wali Kota Solo tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga turut menyaksikan penandatanganan MoU antara Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian tentang Pengembangan Industri Kecil dan Industri Menengah (IKM) dalam lingkup Pembiayaan Penjaminan Asuransi serta Jasa Konsultasi IKM Berorientasi Ekspor.
Presiden Joko Widodo pun berharap dengan peluncuran KITE IKM dapat menggairahkan para pelaku IKM untuk terus menggiatkan sektor usahanya dan bersaing dengan pengusaha dari negara lain.
Selain itu, pemerintah juga berharap KITE IKM dapat menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan kontribusi besar terhadap produk domestik bruto.
Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Enggiartasto Lukita, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
STEVY WIDIA