youngster.id - Saat ini, ancaman fenomena Middle Income Trap menjadi salah satu tantangan utama bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Middle Income Trap adalah kondisi ketika suatu negara berpenghasilan menengah menghadapi kesulitan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sehingga sulit untuk naik menjadi negara berpenghasilan tinggi.
Berdasarkan laporan World Development Report 2024: The Middle Income Trap yang dirilis oleh Bank Dunia pada Agustus lalu, Indonesia merupakan salah satu negara berpenghasilan menengah-atas yang berisiko terjebak dalam fenomena ini. Beberapa faktor penyebab jebakan fenomena ini adalah stagnasi transformasi ekonomi karena tidak mampu meningkatkan produktivitas dan inovasi yang diperlukan untuk bersaing dengan negara-negara maju, kurangnya investasi pada sumber daya manusia terutama dalam pendidikan dan pengembangan keterampilan, dan ketergantungan pada strategi berbasis investasi tanpa adopsi teknologi dan praktik bisnis modern.
Tidak hanya itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2024 menunjukkan penurunan signifikan dalam jumlah penduduk kelas menengah Indonesia, dari 57,33 juta jiwa pada 2019 menjadi 47,85 juta jiwa di 2024. Penurunan ini disebabkan oleh dampak pandemi COVID-19, terutama pada sektor formal, di mana banyak masyarakat kehilangan pekerjaan, yang memperburuk situasi tenaga kerja di Indonesia.
Dalam menghadapi tantangan ini, diperlukan langkah-langkah konkret yang dapat membuka akses ke peluang kerja yang lebih luas dan berkualitas, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Strategi yang berfokus pada peningkatan keterampilan, inovasi di sektor pekerjaan, dan dukungan terhadap lapangan kerja baru menjadi kunci untuk membantu Indonesia keluar dari potensi jebakan ini.
Melalui gerakan #NextMillionJobs, Jobstreet by SEEK berupaya menciptakan satu juta peluang kerja baru untuk mendukung tenaga kerja Indonesia dan mempercepat pemulihan roda perekonomian nasional. Platform pencarian kerja ini berkomitmen mendukung peningkatan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) angkatan kerja produktif Indonesia melalui perluasan akses lowongan kerja serta memberdayakan tenaga kerja melalui platform pencarian kerja yang aman dan terpercaya.
Penting bagi perusahaan dan pemberi kerja untuk memanfaat momentum positif ekonomi nasional dalam rangka mengembangkan industri, serta tidak terpengaruh oleh resiko faktor eksternal seperti resesi dunia global maupun melambatnya pertumbuhan ekonomi secara global. Untuk menghadapi ancaman Middle Income Trap di Indonesia, berikut beberapa strategi penting yang dapat diterapkan:
- Mengedepankan Investasi pada Peningkatan Keterampilan dan Pendidikan Teknologi
Dunia kerja terus berkembang dengan pesat, didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin cepat. Oleh karena itu, penting untuk terus mengedepankan investasi pada pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan sehingga memungkinkan para profesional untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru guna mempercepat proses adaptasi terhadap pasar ketenagakerjaan.
“Penting bagi para profesional untuk memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Selain melakukan reskilling, upskilling merupakan hal utama yang harus dibudayakan dan dilakukan secara berkala agar masyarakat Indonesia dapat terus beradaptasi dengan kondisi perekonomian saat ini, baik itu melalui pengembangan pembelajaran bahasa asing maupun teknologi. Kita harus berani berkembang, bersaing, dan menginternasionalisasikan diri, sehingga dapat memberikan dampak besar yang positif pada kinerja dan pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan,” ujar Gita Wirjawan, Edukator, Pengusaha, dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia ke 27, dikutip Rabu (9/10/2024).
- Pengembangan Sektor Industri Utama di Indonesia
Diversifikasi ekonomi merupakan langkah krusial dalam mengurangi ketergantungan pada industri tradisional dan membuka peluang kerja baru yang lebih luas. Dengan merambah ke sektor-sektor yang sedang berkembang pesat – suatu negara dapat menciptakan ketahanan ekonomi yang lebih kuat.
- Dukungan Penuh dari Pemerintah untuk Menjaga Stabilitas Ekonomi
Dukungan kebijakan moneter dan fiskal yang tepat dari pemerintah, serta kolaborasi aktif dengan sektor swasta, merupakan salah satu kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi dan menciptakan ekosistem kerja yang sehat, di mana kebijakan-kebijakan ini akan mengurangi berbagai resiko lain seperti inflasi maupun defisit.
- Meningkatkan Akses Peluang Kerja di Wilayah-Wilayah Luar Pulau Jawa
Presiden Joko Widodo baru baru ini menekankan pentingnya pembukaan lapangan kerja baru, di tengah adanya peningkatan penggunaan teknologi di berbagai sektor serta adanya proyeksi bahwa sekitar 85 juta pekerjaan akan terancam hilang di tahun 2025 mendatang.
HENNI S.
Discussion about this post