youngster.id - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan kinerja keuangan Kuartal I 2025, di mana pendapatan bersih naik 37% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sepanjang Kuartal I 2025, GoTo membukukan pendapatan sebesar Rp4,2 triliun.
Selain itu, Gross Transaction Value (GTV) inti GoTo tumbuh 54% YoY mencapai Rp83,2 triliun, sementara GTV GoTo tumbuh 24% YoY mencapai Rp144,6 triliun. EBITDA Grup yang disesuaikan tetap kuat sebesar Rp393 miliar dibandingkan dengan Kuartal I 2024 yang mencatatkan rugi Rp101 miliar.
Kenaikan ini didorong oleh perbaikan dari sisi pendapatan dan peningkatan efisiensi biaya. Grup GoTo juga mencatatkan perbaikan rugi periode berjalan sebesar 34% YoY menjadi Rp276 miliar. Imbalan jasa e-commerce yang GoTo peroleh dari PT Tokopedia sebesar Rp217 miliar di kuartal I 2025.
Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo mengatakan, inerja ini menjadi landasan yang kuat untuk sisa tahun 2025 yang menunjukkan kekuatan ekosistem GoTo dan kemampuannya untuk menavigasi perubahan kondisi pasar dengan sukses.
“Kami memulai tahun ini dengan momentum yang kuat, mencetak rekor baru dan kinerja kuartalan yang menguntungkan. Hal ini mencerminkan eksekusi yang disiplin dari strategi dan kekuatan model ekosistem kami,” kata Patrick, Selasa (29/4/2025).
Sektor financial technology (GoPay) terus berkembang pesat, dengan pencapaian EBITDA yang disesuaikan tertinggi sebesar Rp47 miliar. Pendapatan bersih dari sektor ini meningkat 90% YoY menjadi Rp1,2 triliun, terutama didorong oleh peningkatan skala portofolio pinjaman dan bisnis pembayaran konsumen.
Sementara itu, di sektor On-Demand Services atau GoJek, GoTo membukukan pendapatan bersih tumbuh 33% YoY, mencapai Rp3,0 triliun, dengan masing-masing pertumbuhan di segmen Mobility sebesar 20% menjadi Rp752 miliar, dan di segmen Delivery sebesar 39% menjadi Rp2,255 triliun. Sektor ini mencatat EBITDA yang disesuaikan mencapai Rp314 miliar atau tumbuh 89% dibanding periode yang sama di tahun lalu.
“Untuk On-Demand Services, kami mencatatkan perbaikan margin tiga kuartal berturut-turut, dan GTV meningkat 17% dibandingkan kuartal pertama tahun lalu. Awal yang kuat ini merefleksikan kekuatan bisnis kami dan kemampuan kami untuk menavigasi tantangan makroekonomi,” ungkap Simon Ho, Direktur Keuangan Grup GoTo.
Simon memperkirakan EBITDA Grup yang disesuaikan3 untuk tahun 2025 akan berada di kisaran Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun. Perkiraan ini didasarkan pada kondisi pasar saat ini dan mencerminkan estimasi awal Perseroan, yang semuanya bergantung pada berbagai ketidakpastian dan risiko, termasuk meningkatnya persaingan pasar, yang diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa kuartal mendatang, serta inflasi biaya, kondisi perekonomian makro, dan variabel lainnya. (*AMBS)
Discussion about this post