youngster.id - Pengadopsian Quick Response Indonesia Standard (QRIS) dalam bertransaksi merupakan langkah penting untuk memperluas literasi keuangan dan pengembangan digitalisasi UMKM. Untuk semakin memperluas adopsi metode pembayaran baru ini, Bank Indonesia (BI) bersama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan BukuWarung mendukung UMKM untuk naik kelas dengan memanfaatkan QRIS.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati mengatakan, transformasi digital semakin penting untuk mendorong pemulihan ekonomi. Sebagai pilar penting dalam perekonomian Indonesia, UMKM perlu didukung dengan digital features yg mudah serta ekosistem keuangan digital yang terintegrasi.
“BI bersama industri dan asosiasi telah meluncurkan QRIS yang merupakan game changer untuk metode pembayaran ritel. QRIS ini menjadi solusi untuk pembayaran yang lebih sehat di masa pandemi karena meminimalisir kontak saat transaksi dan hal ini sesuai dengan rekomendasi WHO,” papar Fitria dalam keterangan tertulisnya Selasa (28/9/2021).
QRIS adalah pembayaran berbasis QR Code dalam rangka mendukung Blueprint Sistem Pembayaran 2025 yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI). Saat ini QRIS sudah diadopsi oleh 10,4 juta pelaku usaha/merchant, termasuk UMKM (per 17 September 2021). Bahkan, 96% merchant pengguna QRIS tergolong UMKM. Hingga akhir 2021, BI menargetkan sebanyak 12 juta merchant sudah terintegrasi dengan QRIS.
Selain itu, metode QRIS yang sifatnya nontunai dan nirsentuh dapat mendukung transaksi UMKM yang lebih memenuhi protokol kesehatan. Dengan demikian, diharapkan realisasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui pemberdayaan UMKM bisa dipercepat.
“Sejak diluncurkan pada 2019, penggunaan QRIS telah tersebar di 34 provinsi dan 480 kota atau kabupaten di seluruh indonesia. Kemudahan QRIS telah dinikmati oleh pengusaha berbagi segmen, termasuk UMKM. Hal tersebut menandakan makin luasnya ekosistem QRIS yang didukung oleh 66 penyelenggara baik bank maupun nonbank. Dengan kemudahan interkoneksi tersebut, saat ini diperkirakan lebih dari 80 juta masyarakat Indonesia baik di kota maupun di desa sudah dapat melakukan pembayaran melalui QRIS,” tambah Fitria.
Pelaku UMKM didorong untuk mengadopsi penggunaan QRIS sebagai solusi pembayaran yang efisien dan aman. BI menggandeng BNI dan BukuWarung untuk memberikan pelatihan QRIS bagi pelaku UMKM.
“BNI turut mengembangkan layanan keuangan berbasis digital yang dapat memberikan solusi bertransaksi, salah satunya pembayaran berbasis QRIS. Penggunaan QRIS juga diharapkan dapat mendorong inklusi keuangan dan membentuk profil kredit UMKM yang selanjutnya dapat digunakan untuk memperoleh pembiayaan pengembangan usaha, seperti KUR dan produk perbankan lainnya,” kata Rian Kaslan Senior Executive Vice President Bisnis Digital Bank BNI.
Semengtara itu, menanggapi kolaborasi ini, Adi Harlim Director of Sales and Merchant Experience BukuWarung menyampaikan, bagi pengguna BukuWarung, adopsi QRIS ini memudahkan konsumen untuk fleksibel memilih opsi pembayaran ketika bertransaksi.
“Artinya, potensi pemasukan merchant BukuWarung juga semakin bertumbuh sehingga diharapkan kesejahteraan finansial para UMKM pun segera tercapai,” ujarnya.
BukuWarung juga konsisten menjalankan program Komunitas Juragan Bisnis, berupa rangkaian pelatihan kepada para pelaku usaha mikro dan kecil di seluruh Indonesia. Dimulai sejak Oktober 2019, inisiatif ini telah berhasil mendampingi 10.000 UMKM di seluruh Indonesia. Dari sisi teknologi, BukuWarung juga terus berinovasi mengembangkan aplikasinya agar pelaku UMKM dapat semakin mengoptimalkan bisnisnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post