youngster.id - Ketika membahas keberlanjutan (sustainability) sering kali masyarakat mengidentikkan hal tersebut dengan upaya pelestarian lingkungan, namun konsep ini juga mencakup aspek lain yang tidak kalah penting, yaitu pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Keberlanjutan dalam konteks ini berarti menciptakan kondisi di mana setiap individu memiliki kesempatan untuk berkembang secara optimal, sehingga dapat berperan aktif dalam membangun masa depan yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan.
Shinta Kamdani, Chairman of Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia), menekankan pentingnya Inner Development Goals (IDG) dalam dunia usaha. Bahwa peningkatan kemampuan SDM memainkan peranan penting dalam keberlanjutan sebuah perusahaan, serta dapat memperkuat ekonomi suatu negara.
“Jadi jelas ini ada keterkaitan, jadi yang human index-nya tinggi, sustainability index-nya juga tinggi. Nah dari perspektif ekonomi, I think we also know that a country’s talent is a power to shape a nation. success in the global arena,” ucap Shinta, pada acara Talk Show Cakap Blitz (Business Leadership Talks), dikutip Rabu (24/7/2024).
Inner Development Goals (IDG) adalah serangkaian tujuan yang berfokus pada pengembangan aspek-aspek internal individu, termasuk kesehatan mental, keseimbangan emosional, berpikir kritis, relasi dengan sesama, maupun kolaborasi untuk mencapai tujuan. IDG dirancang untuk melengkapi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan menekankan pentingnya pertumbuhan pribadi sebagai fondasi untuk mencapai keberlanjutan dan kesejahteraan global.
Keberlanjutan yang holistik melibatkan investasi dalam pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan individu untuk memastikan bahwa masyarakat dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Dengan memperkuat SDM melalui pelatihan, pendidikan, dan pengembangan keterampilan, kita dapat menciptakan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Arya Setiadharma, CEO PT Prasetia Dwidharma, berpendapat senada dengan pernyataan itu bahwa pendidikan dan pelatihan merupakan investasi untuk membangun SDM yang siap bersaing.
“Saya setuju bahwa education is probably the most important thing. Kalau menurut saya education itu investment buat siapapun itu, baik language, technical skill, apapun itu buat saya itu sebuah investment,” jelas Arya.
Perkembangan potensi diri juga harus selaras dengan kesejahteraan emosional, karena hal ini berperan penting dalam isu keberlanjutan. Individu yang memiliki kesehatan mental yang baik dan kesejahteraan emosional yang stabil cenderung lebih produktif, kreatif, dan mampu menghadapi tantangan dengan lebih efektif. Hal ini memungkinkan mereka untuk berkontribusi secara lebih signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Rahayu Saraswati, Aktris dan Aktivis Perempuan – Anak Indonesia, menegaskan bahwa pengembangan potensi dan emosi yang seimbang, dapat memunculkan kepercayaan diri untuk mampu berkontribusi secara nyata dalam usaha keras dan cerdas.
“Saya yakin semua dari kita yang ada di sini, tidak mungkin ada yang tidak mengatakan bahwa kita tidak kerja keras. So, harus ada keseimbangan dari the ease of getting information, accessing education, dengan kebijaksanaan dari menangkap realita yang ada di dunia. Bahwa tidak mungkin bisa untuk berkontribusi secara berkelanjutan without putting in the work. Dan itu membutuhkan kepercayaan diri yang sangat tinggi menurut saya,” ungkap Saras.
Singkatnya, pengembangan diri menjadi tujuan mutlak untuk mendukung visi Indonesia Emas. Namun, dibutuhkan peran banyak pihak untuk membangun generasi emas sejak dari pembentukan di rumah oleh orang tua, guru ketika di sekolah dan lingkungan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post