youngster.id - Sejak diresmikan menjadi warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009, batik sebagai warisan budaya Indonesia semakin mendunia dan menjadi bagian gaya hidup masyarakat termasuk milenial. Seiring dengan itu, sentra-sentra batik terus bermunculan dan industri batik kian berkembang sehingga memberi kontibusi yang cukup besar bagi perekenomian nasional.
Namun dampak dari pandemi Covid-19 memang turut dirasakan oleh para perajin batik. Akselerasi teknologi digital yang terintegrasi menjadi jawaban bagi upaya pemulihan serta peningkatan industri kerajinan dan batik, khususnya yang berskala UMKM.
“Hadirnya ekosistem digital diharapkan dapat memberikan dukungan bagi perajin batik dan usaha berbasis budaya lainnya agar mampu bertahan dan menjadi bagian dari pelestarian budaya Indonesia. Hal ini tentunya harus diiringi kerja sama dan sinergi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta sebagai kunci bagi kemajuan industri budaya yang menjadi bagian identitas bangsa,” ucap Vince Iswara, CEO dan Co-Founder DANA dalam forum DANA Connect yang digelar virtual Jumat (8/10/2021).
Menurut Vince sejak meluncurkan DANA Bisnis, DANA dan telah banyak membantu pelaku UMKM di berbagai daerah di Indonesia termasuk mereka yang bergerak di industri kriya dan tekstil dalam mendigitalisasi transaksinya. Saat ini DANA Bisnis sudah digunakan oleh lebih dari 330.000 UMKM dari total 85 juta pengguna DANA.
Tidak hanya dari sisi akselerasi digitalisasi UMKM, DANA pun berupaya untuk meningkatkan kompetensi pelaku industri berbasis budaya dengan memberikan pelatihan dan pendampingan berkelanjutan bersertifikat lewat DANA Academy.
”Dengan pembaruan fitur DANA Bisnis yang senantiasa dilakukan, DANA berharap dapat memajukan perajin batik agar berdaya bersaing dan membuka kesempatan yang makin luas untuk berkembang, sehingga batik sebagai budaya bangsa tetap lestari,” ujarnya.
DANA Connect merupakan bagian dari inisiatif DANA untuk menghubungkan seluruh pemangku kepentingan termasuk pemerintah, lembaga keuangan, dan mitra dalam satu forum diskusi.DANA Connect kali ini menghadirkan Staf Ahli Wali Kota Palembang Bidang Perekonomian, Pembangunan & Investasi, Letizia M.Kes dan Presiden Direktur PT Mustika Ratu, Bingar Egidius Situmorang untuk mendiskusikan kiat dan tantangan memajukan industri kebanggaan Indonesia ini.
“Tantangan yang dihadapi industri berbasis budaya adalah perubahan lifestyle khususnya dengan adanya kalangan milenial, sehingga perusahaan harus agile. Kita harus bisa menyesuaikan agar produk atau brand kita tetap relevan sebagai brand yang distinct, yang unik dan menjadi solusi bagi kehidupan mereka. Sebagai contoh, selain melakukan inovasi pada produk, Mustika Ratu juga berkolaborasi dengan berbagai pihak dan memanfaatkan kanal-kanal distribusi termasuk e-commerce serta menggunakan metode pembayaran digital. Salah satunya dengan menggunakan DANA,” kata Bingar.
Sementara di sesi lainnya, DANA juga mengajak para pelaku UMKM yang telah menjadi mitra DANA Bisnis seperti pemilik Billiardo.id, Ronny Billiardo dan pemilik Wastra Batik, Olif Kinanthi yang memaparkan upaya masing-masing jenama dalam menduniakan batik.
STEVY WIDIA
Discussion about this post