Percepat Transformasi Ekonomi Digital Pemerintah Harus Berkolaborasi Dengan Startup

Menteri Airlangga Hartarto mengajak generasi muda Indonesia menjadi pebisnis startup. (Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Untuk mempercepat transformasi ekonomi digital nasional pemerintah harus berkolaborasi dengan para pelaku industri dan komunitas perusahaan rintisan (startup). Selain untuk memperkuat daya saing ekonomi, sekaligus melahirkan inovasi yang berdampak luas bagi masyarakat.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, posisi Indonesia sangat strategis dalam peta ekonomi digital dunia. Dengan lebih dari 3.000 startup, Indonesia menempati peringkat keenam dunia.

“Ekosistem startup yang dinamis ini menjadi aset penting bagi pertumbuhan ekonomi digital nasional, yang kini menjadi mesin penggerak baru pembangunan,” kata ­Airlangga dikutip dari keterangan resmi Jumat (14/11/2025).

Menurut Airlangga, kontribusi ekonomi digital Indonesia sudah mencapai US$90 miliar atau sekitar Rp 1.494 triliun pada 2024. Nilai itu diperkirakan akan naik menjadi US$110 miliar atau Rp 1.826 triliun pada 2025 dan mencapai US$360 miliar atau sekitar Rp 5.976 triliun pada 2030. Selain itu, sektor e-commerce diproyeksikan bakal menjadi penyumbang terbesar, sekitar US$150 miliar atau Rp 2.490 triliun.

Selain memperkuat pasar dalam negeri, Pemerintah juga aktif menjalin kerja sama regional lewat ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) untuk mendorong integrasi dan inklusivitas ekonomi digital di kawasan.

“Inisiatif ini menargetkan ASEAN menjadi kekuatan ekonomi digital dengan nilai mencapai US$2 triliun atau sekitar Rp 33.200 triliun pada 2030,” ucapnya.

Untuk itu, mantan Menteri Perindustrian ini menegaskan, saat ini Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital hingga 2030 untuk menopang peta jalan transformasi digital nasional.

Berdasarkan studi World Economic Forum (WEF), lima bidang pekerjaan digital dengan pertumbuhan tercepat dalam periode 2025–2030. Meliputi Big Data Specialists, Fintech Engineers, Artificial Intelligence and Machine Learning Experts, Software Developers dan Security Management Professionals. 

Untuk memperkuat ekosistem, Pemerintah menggencarkan berbagai inisiatif seperti program 1.000 Digital Startups, Startup4Industry, BEKUP (BEKRAF for Pre-Startup), Startup Studio Indonesia dan Blue Innovative Startup Acceleration (BISA).

Program-program itu memberikan dukungan mulai dari pelatihan, pendampingan hingga bootcamp, agar startup lokal bisa naik kelas dan menembus pasar global.

“Keberhasilan kompetisi startup ini tidak boleh berhenti pada ajang penghargaan semata. Diperlukan langkah nyata agar inovasi yang lahir dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ucapnya.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version