youngster.id - Perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Indonesia semakin pesat, ditandai dengan peningkatan adopsi teknologi AI di berbagai sektor, baik publik maupun swasta. Untuk memperkuat daya saing nasional, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital RI (Komdigi) meluncurkan AI Center of Excellence melalui kolaborasi strategis Indosat Ooredoo Hutchison, Cisco, dan NVIDIA.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan, potensi ekonomi digital ASEAN diperkirakan mencapai US$120 miliar pada 2027 dan Indonesia diproyeksikan bisa memberikan kontribusi sampai 40%.
“Indonesia, dengan populasi besar, memiliki potensi untuk menjadi pemain utama di bidang industri artificial intelligence. Oleh karena itu, pemerintah berupaya membangun kekuatan industri AI dalam negeri,” katanya pada Peluncuran Indonesia AI Center of Excellence Jumat (11/7/2025) di Jakarta.
AI Center of Excellence ini didukung teknologi NVIDIA termutakhir, dilindungi intelligent infrastructure dari Cisco, dan diperkuat jaringan digital Indosat di seluruh negeri.
“Kolaborasi ini mencerminkan komitmen bersama untuk membangun kedaulatan AI, memperkuat kapasitas nasional, dan membuka akses AI yang merata untuk seluruh masyarakat Indonesia—dari desa hingga kota, dari startup, korporasi besar, hingga lembaga pemerintah,” ungkapnya.
President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha menekankan bahwa AI Center of Excellence bukan semata tentang penerapan teknologi, tetapi tentang memastikan akses yang merata terhadap AI.
“Kami percaya bahwa AI harus inklusif—bukan hanya soal akses, tapi juga soal membuka peluang. Dengan dukungan dari para mitra global, kami ingin mempercepat laju pertumbuhan Indonesia dengan memastikan bahwa masyarakat Indonesia bukan hanya menjadi pengguna AI, tapi juga kreator dan inovator,” ucapnya.
Indosat, melalui Lintasarta sebagai AI Factory, menjadi yang pertama di Asia Tenggara dalam hal pengintegrasian NVIDIA GB200 NVL72—teknologi terbaru untuk mendukung generative AI dan komputasi performa tinggi (HPC) generasi mendatang.
SVP Telecom NVIDIA Ronnie Vasishta menyampaikan, melalui kolaborasi strategis ini NVIDIA tak hanya menghadirkan teknologi, tetapi juga mendorong pembangunan fondasi ekosistem AI yang kokoh sehingga dapat menjadi model bagi negara lain dalam mengintegrasikan teknologi demi pertumbuhan yang berkelanjutan. “Penting untuk memastikan AI bisa diakses oleh semua orang,” ucapnya.
AI Center of Excellence ditargetkan untuk membuka akses teknologi AI bagi ratusan juta masyarakat Indonesia pada tahun 2027, dengan memanfaatkan infrastruktur jaringan seluler Indosat. Inisiatif ini bertujuan mendemokratisasi AI yang tidak terbatas aspek geografis, sekaligus membawa manfaat AI untuk membuka peluang baru baik untuk masyarakat kota maupun desa.
Selain itu, pusat AI ini akan memberikan pembekalan terhadap satu juta masyarakat Indonesia dengan kecakapan digital di bidang jaringan, keamanan, dan AI pada tahun 2027. NVIDIA akan menghadirkan dukungan riset melalui pusat teknologi AI, pendampingan startup lewat program Inception, dan pelatihan dan sertifikasi dari Deep Learning Institute.
Sementara itu, Cisco akan menyediakan pelatihan melalui Cisco Networking Academy untuk menciptakan tenaga kerja masa depan yang akan mendorong ekonomi digital. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Cisco untuk melatih 500.000 orang Indonesia di tahun 2030.
Di sisi lain, Cisco memperkuat keamanan digital Indonesia dengan menghadirkan infrastruktur cerdas untuk melindungi aset digital dan informasi strategis nasional. Inisiatif ini didukung oleh Sovereign Security Operations Center (SOC) Cloud Platform, yang diperkuat oleh pemanfaatan Splunk pertama di Indonesia serta solusi Managed Security Services dari Cisco. SOC ini akan menggabungkan deteksi ancaman berbasis AI, pengendalian data, dan integrasi menyeluruh dengan infrastruktur nasional, sehingga pengelola data di Indonesia bisa melindungi aset digital mereka secara lebih aman sesuai aturan yang berlaku.
Chair and Chief Executive Officer Cisco Chuck Robbins mengatakan, transformasi di era AI membutuhkan fondasi infrastruktur kuat dengan sumber daya manusia yang siap bersaing. Lewat kolaborasi bersama Komdigi, Indosat, dan NVIDIA, Cisco mendukung AI Center of Excellence sebagai fondasi yang aman, cerdas, dan siap menghadapi tantangan ekonomi digital.
“Dukungan ini memperkuat kemitraan kami selama lebih dari 25 tahun dengan sektor publik dan swasta di Indonesia dalam membangun ekosistem digital yang tangguh dan berkelanjutan,” ucapnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post