youngster.id - Produsen otomotif asal Vietnam, VinFast, mengumumkan investasi lebih dari US$1 miliar untuk memperluas produksi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia. Investasi tersebut ditandai dengan peresmian pabrik kendaraan listrik VinFast di Subang, Jawa Barat.
Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 171 hektare itu dikembangkan secara bertahap dengan total nilai investasi melebihi US$1 miliar. Pada fase awal, VinFast menggelontorkan investasi lebih dari US$300 juta dengan kapasitas produksi awal 50.000 unit per tahun, yang dapat ditingkatkan hingga 350.000 unit per tahun pada fase lanjutan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan proyek tersebut sejalan dengan agenda pengembangan industri hijau nasional dan berpotensi menjadi penggerak ekonomi daerah.
“Proyek ini sejalan dengan agenda pengembangan industri hijau pemerintah dan menjadi katalis kuat bagi perekonomian lokal, terutama dalam penciptaan lapangan kerja, peningkatan kualitas tenaga kerja, serta pertumbuhan ekosistem industri pendukung,” ujar Airlangga, dikutip Rabu (17/12/2025).
Menurut Airlangga, skala investasi VinFast berpotensi menjadikan Subang sebagai pusat industri kendaraan listrik baru di kawasan.
“Dengan skala proyek ini, kami meyakini VinFast akan menjadi jangkar penting dalam memposisikan Subang sebagai hub industri kendaraan listrik di kawasan dalam waktu dekat,” tambahnya.
Chief Executive Officer VinFast Asia, Pham Sanh Chau, mengatakan peresmian pabrik Subang menjadi tonggak strategis komitmen jangka panjang perusahaan di Indonesia.
“Peresmian pabrik Subang bukan hanya mencerminkan kemampuan eksekusi VinFast, tetapi juga menjadi tonggak strategis komitmen jangka panjang kami di Indonesia,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa strategi lokalisasi menjadi fondasi utama keberlanjutan VinFast di pasar Indonesia.
“Kami meyakini lokalisasi merupakan fondasi penting bagi kesuksesan berkelanjutan VinFast, sekaligus berkontribusi langsung terhadap target pertumbuhan ekonomi, pengembangan industri, dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia,” kata Pham.
VinFast menargetkan tingkat lokalisasi komponen lebih dari 40 persen pada 2026, meningkat menjadi 60% pada 2029, dan mencapai 80 persen mulai 2030. Pada kapasitas penuh, pabrik Subang diproyeksikan menyerap 5.000 hingga 15.000 tenaga kerja langsung, serta ribuan tenaga kerja tidak langsung di sepanjang rantai pasok.
Pada tahap awal, pabrik tersebut akan merakit model kendaraan listrik VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7 versi setir kanan untuk pasar Indonesia. Pabrik ini juga akan memproduksi model baru yang dijadwalkan meluncur pada 2026, termasuk kendaraan listrik roda dua dan MPV listrik untuk kebutuhan komersial. (*AMBS)



















Discussion about this post