youngster.id - Pertamina menjaring 847 pengembang (developer) aplikasi milenial untuk beradu ide di ajang Pertamina Energy Hackathon (PEH) 2.0. Peserta berasal dari 62 kota di seluruh Indonesia Indonesia, termasuk Sabang, Sorong, dan Papua Barat. Bahkan, ada juga yang berasal dari Singapura.
VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, program ini didesain untuk mengajak masyarakat luas, khususnya para developer muda berbakat dan terbaik Indonesia dalam menemukan ide-ide baru serta transfer teknologi bersama-sama dengan Pertamina.
“Hackathon merupakan bentuk nyata Pertamina yang terus berkomitmen untuk selalu berinovasi terhadap kemajuan teknologi terlebih di sisi industri,” kata Fajriyah dalam keterangannya, Senin (26/8/2019) di Jakarta.
Kompetisi ini digelar Pertamina untuk menemukan solusi atas permasalahan aktual industri energi Indonesia dalam menghadapi tantangan digitalisasi industri. Di tahun kedua ini, jumlah peserta meningkat signifikan hampir 250% dari peserta tahun lalu sebanyak 340 peserta.
Senior Vice President Corporate ICT Pertamina Jeffrey Tjahja Purnama mengatakan, dari 847 developer tersebut telah terpilih 100 finalis. Para developer tersebut dinilai memiliki ide yang bagus dan sesuai dengan kategori yang diperlombakan, yaitu B2C e-commerce, B2B e-commerce, dan asset optimalization.
“Dengan keunikannya masing-masing, 100 finalis diseleksi untuk dipilih beberapa aplikasi terbaik. Kami optimistis akan mendapatkan karya yang paling bagus, paling sesuai dan paling kami butuhkan,” ungkap Jeffrey.
Tim Pertavision dari mahasiswa Teknik Informatika ITB akhirnya terpilih sebagai juara. Tim yang terdiri dari atas Ilham Firdausi Putra (19), Hafizh Budiman (21), dan Restu Wahyu Kartiko (21) ini mengajukan teknologi pengenalan nomor plat kendaraan untuk memberi insight tentang pengendara di SPBU.
STEVY WIDIA