youngster.id - PT Pertamina (Persero) menggelar Pertamina UMK Academy 2025 skala nasional. Ajang ini berhasil menjaring 730 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terbaik dari seluruh Indonesia. Mereka telah melewati proses seleksi panjang dari total 9.753 pendaftar.
Vice President Corporate Social Responsibility and Small and Medium Enterprise Partnership Program Management Pertamina Rudi Ariffianto mengatakan, mengusung tagline “Beri Energi Baru Menuju UMK Maju”, Pertamina menargetkan program ini menjadi wadah lahirnya UMKM yang lebih tangguh, inovatif, serta siap menembus pasar lokal hingga global. Tidak hanya soal penguatan bisnis, program ini juga diarahkan agar UMKM mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
“Inilah momentum bagi UMKM untuk memperkuat kapasitas usaha, meningkatkan inovasi, memperluas pasar, hingga bersiap masuk ke level global,” kata Rudi dikutip Kamis (4/9/2025).
Pertamina UMK Academy 2025 telah dimulai sejak Februari lalu. Antusiasme pelaku usaha terhadap program ini sangat besar. Dari hampir 10 ribu pendaftar, sebanyak 1.490 UMKM berhasil lolos ke tahap regional yang digelar di delapan wilayah pada Mei hingga Juli 2025.
Peserta yang ikut serta dalam program ini berasal dari beragam latar belakang, mulai dari alumni Pertamina UMK Academy 2024, penerima program pendanaan UMKM Pertamina, pelaku usaha binaan Rumah BUMN, hingga peserta dari Pertamina Foundation Preneur.
Rudi menegaskan, Pertamina berkomitmen bukan hanya menghadirkan akses pendanaan, tetapi juga membangun ekosistem pembinaan yang berkelanjutan agar UMKM bisa naik kelas. Untuk itu, peserta UMK Academy mendapatkan pendampingan dari 86 akselerator bersertifikat. Mereka menjalani pembelajaran berbasis learning management system, gamifikasi, kunjungan lapangan, serta showcase produk di berbagai daerah.
“Pertamina ingin memastikan UMKM binaan bisa naik kelas, mandiri, dan berkontribusi nyata untuk memajukan perekonomian,” ujarnya.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina berkomitmen mendukung UMKM naik kelas. Caranya, tidak hanya dengan mendukung pendanaan, tapi menghadirkan ekosistem pembinaan yang komprehensif.
“Kehadiran Pertapreneur Aggregator diharapkan bisa mencetak UMK kolaborator atau business aggregator sehingga membentuk sebuah ekosistem UMK yang tangguh dan mandiri,” jelasnya.
Pada tahap nasional, lanjut Fadjar, para peserta akan mendapatkan pendampingan yang lebih intensif selama empat bulan. Pertamina menyiapkan hibah alat produksi tepat guna bagi UMK terbaik yang dinilai berhasil membawa usahanya naik kelas lebih cepat.
Tak berhenti di situ, Pertamina juga mendorong UMKM untuk membangun jejaring bisnis yang lebih luas melalui Pertapreneur Aggregator, sebuah program lanjutan dari Pertamina UMK Academy.
Founder Sasagu Herlinda Sinaga peserta Pertamina UMK Academy 2025 asal Papua bersyukur bisa lolos ke tingkat nasional. Ia telah merasakan bisnisnya bisa berkembang lebih pesat lewat program itu. Herlinda pun merasa pelatihan yang diperolehnya mendukung usahanya untuk go international. Apalagi, saat ini ada tiga buyer dari Australia, Jepang, dan Jerman yang sedang menjajaki kerja sama.
“Di Pertamina UMK Academy, selain mendapatkan ilmu tentang bisnis, kami juga mendapatkan pendampingan intensif,” katanya.
Peserta lain, Minie Sudjarwo, pemilik Minies Q, juga mengaku mendapatkan berbagai ilmu dan dukungan lewat Pertamina Academy 2025. Melalui pelatihan yang disertai gamifikasi, telah mendorong inisiatif peserta untuk melahirkan ide-ide pemasaran yang relevan dengan produk dan habit masyarakat. Ia optimistis usahanya akan berkembang dan mendatangkan manfaat seperti membuka lapangan kerja.
STEVY WIDIA
Discussion about this post