youngster.id - Industri fintech di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan. Faktor utama yang mendorong pertumbuhan industri fintech di Indonesia adalah dukungan dari berbagai elemen dalam ekosistem ekonomi digital, termasuk Pemerintah.
Salah satu wujud dukungan ini adalah peran penting Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) dalam memajukan Digital Public Infrastructure (DPI) untuk mekanisme verifikasi yang aman.
Dampaknya, inisiatif DPI telah mengubah kehidupan di Indonesia. Dalam pembayaran digital, DPI telah berhasil memberikan akses keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki rekening bank. Hal ini, juga sejalan dengan visi Pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2025.
Faktor signifikan dalam pertumbuhan pembayaran digital di Indonesia adalah adanya teknologi QRIS, hasil inisiasi dari Bank Indonesia. Saat ini, pengguna QRIS mencapai 50 juta orang, dan 33 juta merchant yang telah menyediakan pembayaran dengan QRIS. Pertumbuhan penggunanya telah bertumbuh lebih dari 160 persen per tahun, ini menjadi bukti bagaimana alat pembayaran telah beralih dari metode tunai ke digital.
Sementara itu, potensi pertumbuhan industri fintech juga diwujudkan dengan kehadiran QR Cross Border di tiga negara, Singapura, Malaysia, dan Thailand. Kehadiran QR Cross Border bahkan membuka kesempatan bagi UMKM meningkatkan daya saing dan mendorong ekonomi lokal melalui pariwisata. Dengan demikian, potensi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia semakin terbuka lebar dengan hadirnya QR Cross Border.
Inovasi ini tidak hanya menjadi jembatan transaksi bagi wisatawan, tetapi juga menjadi faktor yang dapat berkontribusi pada pengembangan ekosistem ekonomi digital yang lebih inklusif sekaligus sebagai katalisator pertumbuhan UMKM dalam memperluas jangkauan pasarnya hingga ke mancanegara.
Salah satu pemain fintech di Indonesia yang dinilai cukup inovatif adalah DANA. Pada perhelatan Singapore Fintech Festival (SFF) 2024, DANA berhasil menembus daftar 60 perusahaan terpilih sebagai salah satu perusahaan pembayaran paling dinamis dan berkembang pesat di Asia versi Fortune Fintech Innovators Asia 2024.
Melalui proses seleksi yang ketat, Fortune mengidentifikasi 300 perusahaan fintech terbaik di Asia Pasifik. Selain menunjukkan keaktifannya dalam beroperasi di wilayah Asia Pasifik, perusahaan juga harus memenuhi kualifikasi berdasarkan beberapa aspek penilaian yang telah ditentukan. Penilaian tersebut diantaranya adalah inovasi yang dimiliki dan penggunaan teknologi terdepan, performa keuangan, dampak pasar, skalabilitas, kepatuhan terhadap peraturan, keamanan, hingga fitur menarik yang mampu berdampak positif bagi kehidupan penggunanya.
“Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen DANA dalam mendorong inovasi dan inklusi keuangan, serta agenda nasional dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berbagai inisiatif yang inovatif seperti QR Cross Border dan layanan keuangan digital, telah membuka gerbang menuju akses keuangan yang inklusif serta saling terhubung. Kami akan melanjutkan komitmen ini dengan menghadirkan solusi pembayaran digital yang tetap aman, nyaman, dan mudah diakses,” kata Vince Iswara, CEO & Co-Founder DANA, dikutip Jum’at (8/11/2024).
Pencapaian ini menunjukkan bahwa inovasi dan solusi yang ditawarkan DANA telah diakui di tingkat regional, serta menempatkan Indonesia sebagai pemain penting dalam industri fintech global. Dalam daftar ini, DANA ikut bersanding dengan perusahaan inovatif Asia lainnya di bidang Blockchain & Crypto, Digital Banks, Insurtech, dan juga Wealthtech.
Sejak tahun 2018, DANA juga telah berintegrasi dengan Dukcapil untuk penerapan inisiatif Electronic Know Your Customer (e-KYC).
STEVY WIDIA
Discussion about this post