youngster.id - Seperti diketahui, beberapa minggu lalu Amazon.com Inc telah meluncurkan layanan perdananya di Singapura, Prime Now. Ini merupakan layanan pengiriman barang apa saja, mulai dari beer Tiger sampai smartphone Samsung, hanya dalam jangka waktu 2 jam.
Boleh jadi, Singapura hanya merupakan langkah awal Amazon sebelum pada akhirnya masuk di negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Indonesia.
Tentunya, perusahaan e-commerce di Indonesia harus mulai mempersiapkan diri untuk pertempuran besar ini. Pasalnya, eskalasi persaingan e-commerce di Indonesia pun semakin kencang.
Bulan Mei lalu, Garena mendapatkan pendanaan baru sebesar US$500 juta untuk memperbesar perusahaan e-commerce mereka di Indonesia, Shopee. Bahkan, belum lama ini, terdengar kabar bahwa raksasa e-commerce Cina Alibaba akan mengucurkan dana kurang lebih US$ 500 juta ke salah satu marketplace terbesar di Indonesia, Tokopedia.
Seperti apa peta persaingan e-commerce termutakhir di Indonesia? Kami, di tim konten interaktif iPrice merilis hasil penelitian, yang dilakukan bulan Maret – Juni 2017. Dari hasil penelitian ini, ada beberapa temuan menarik mengenai E-Commerce Indonesia:
Lazada Semakin Memperlebar Jarak dengan Tokopedia dari Segi Web Visits
Berdasarkan data yang kami kumpulkan dari Similar web, Lazada masih menjadi juara dalam segi jumlah pengunjung website. Pada periode ini, rata-rata jumlah pengunjung bulanan website Lazada adalah 58,333,000. Sedangkan rata-rata pengunjung website Tokopedia adalah 50,667,000.
Jika dibandingkan jumlah rata-rata bulanan pengunjung website pada periode sebelumnya (Januari – Maret), jarak antara Lazada dan Tokopedia semakin membesar pada periode ini.
- Data Januari–Maret: Lazada 51,133,000 VS Tokopedia 46,533,000. Jaraknya adalah = 4,600,000
- Data April–Juni: Lazada 58.333.000 VS Tokopedia 50.667.000. Jaraknya adalah = 7,666,000
Boleh jadi, Lazada sudah “mencium” tanda-tanda Amazon akan segera masuk ke Indonesia. Oleh karena itu, mereka berusaha untuk meningkatkan kualitas website dan juga layanan yang mereka miliki.
Kissmetric menjelaskan bahwa salah satu yang diinginkan oleh pelanggan dari sebuah website e-commerce adalah kecepatan website. Untuk itu, kami membandingkan kecepatan website Lazada, Tokopedia dan Bukalapak. Kami membandingkan halaman produk “Sepatu Bola Nike”. Berikut ini adalah hasilnya:
- Lazada : 3.50 detik
- Bukalapak : 7.48 detik
- Tokopedia : 7.49 detik
Tokopedia Masih Menjadi Pemain Lokal Terkuat
Dibandingkan dengan pemain lokal lainnya, Tokopedia selalu berada di posisi dua teratas di 5 dari 6 parameter yang ada di Peta E-Commerce Indonesia, yaitu Visitor per bulan, app installs, Twitter, Facebook dan juga karyawan.
Berikut ini adalah data-data untuk Tokopedia
- Visitor Perbulan : 50,667,000 (#1)
- App installs : 10,000,000 (#1)
- Twitter : 277,000 (#2)
- Facebook : 3,353,000 (#2)
- Karyawan : 1,076 (#2)
Berdasarkan data terbaru dari Peta E-Commerce Indonesia, Tokopedia adalah perusahaan e-commerce nomor 2 terkuat di Indonesia. Hal ini dapat menjadi alasan pendukung mengapa Alibaba berencana untuk berinvestasi di sana. Alibaba ingin mendominasi pasar Indonesia sebelum Amazon pada akhirnya masuk.
Lazada, Tokopedia, Bukalapak dan Mataharimall, selalu ada di Posisi Top-10
Kami membuat peringkat Top-10 E-Commerce dari semua parameter yang digunakan di Peta E-Commerce Indonesia. Dari hasil peringkat ini, Lazada, Tokopedia, Bukalapak dan Mataharimall selalu muncul pada peringkat top-10:
Berikut ini adalah rata-rata peringkat dari e-commerce ini:
- Lazada : 2,3
- Tokopedia : 3,5
- Bukalapak : 6
- Mataharimall : 7,2
Belum ada riset mendalam alasan mengapa 4 e-commerce ini bisa selalu ada di posisi top-10. Namun kami percaya bahwa ini merupakan kombinasi dari kualitas website yang baik, katalog produk yang banyak, relasi pelanggan dan juga budaya perusahaan yang baik.
Ada Lompatan Besar Pada Followers Media Sosial Setelah Bulan Ramadan
Bulan Ramadan adalah salah satu perayaan keagamaan paling besar di Indonesia. Perusahaan e-commerce menggunakan momentum ini untuk menawarkan berbagai diskon dan juga promosi khusus untuk konsumen.
Salah satu efek dari promosi besar-besaran yang mereka lakukan adalah meningkatnya pengikut media sosial. Kami membandingkan jumlah pertumbuhan pengikut media sosial mereka di periode ini dan periode sebelumnya. Berikut ini adalah jumlah pertumbuhannya:
Namun jika dibandingkan dengan pemain lokal lain, Blibli masih menjadi raja untuk media sosial Facebook dan juga Twitter. Blibli juga menempati posisi pertama sebagai e-commerce dengan jumlah pertumbuhan Facebook terbesar pada periode ini.
Setelah menganalisa akun media sosial Blibli, ada beberapa faktor penting yang menjadi pendukung dari hasil ini.
Tipe Konten
Kebanyakan perusahaan e-commerce akan mempromosikan produk, promosi dan juga hal-hal hard-selling lainnya di akun media sosial mereka. Namun ketika kami melihat Blibli, ada tipe post lain yang mereka buat yang fokusnya adalah untuk memberikan manfaat bagi pengikut mereka. Tipe ini disebut sebagai “content marketing”.
Contohnya, tujuan mereka adalah mempromosikan produk kamera. Cara mereka mempromosikannya adalah dengan membuat artikel “Tipe-tipe kamera yang cocok dengan kepribadian kalian!”. Ini adalah tipe konten yang akan dibaca oleh pelanggan.
Relasi Pelanggan
Hal lain yang kami perhatikan adalah peyalanan pelanggan yang mereka lakukan lewat media sosial.
Media sosial pada dasarnya adalah platform komunikasi dua arah. Brand ke pelanggan dan juga sebaliknya. Saat ini, ketika pelanggan memiliki pertanyaan atau kritik, mereka akan menggunakan akun media sosial mereka untuk bertanya ke perusahan e-commerce. Pasalnya, media sosial merupakan platform paling mudah yang dimiliki masyarakat saat ini.
Para pemain e-commerce harus menjawab pertanyaan tersebut secepat mungkin, untuk memastikan pelanggan tetap puas.
Kami membandingkan waktu respon antara Blibli dan Tokopedia pada akun Facebook mereka, berikut ini adalah hasilnya: Di Tokopedia, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mendapat respon dari pihak mereka adalah dalam jangka waktu 1 jam. Sedangkan di Blibli, pelanggan hanya perlu menunggu dalam waktu kurang lebih satu menit untuk mendapatkan balasan atas pertanyaan mereka.
Temuan Lainnya:
Alfacart Sudah Tidak ada di Daftar Top-10
Pada periode sebelumnya, rata-rata jumlah pengunjung bulanan Alfacart adalah 17,000,000. Pada periode ini, angka tersebut turun sampai ke level 2,500,000.
Keputusan mereka untuk mengubah model bisnis dan juga memecat kurang lebih 80 karyawan dapat menjadi salah satu faktor penurunan ini.
Hijup Masih Menjadi Juara di Media Sosial Instagram, Namun E-Commerce Fashion Tidak Lagi Mendominasi Media Sosial ini.
Pada periode sebelumnya perusahaan e-commerce tipe fesyen mendominasi media sosial Instagram. Namun pada periode ini, perusahaan e-commerce tipe umum yang mendominasi peringkat 10 besar Instagram.
Namun, Hijup tetap menjadi juara di Instagram dengan jumlah pengikut sebesar 595,000.
Zalora Mendominasi E-Commerce Tipe Fesyen
Zalora masih menjadi raja di e-commerce fesyen. Mereka ada di posisi pertama pada 3 dari 6 parameter yang ada. Jumlah pengujung bulanan, App Installs, dan Fans Facebook.
ANDREW PRASETYA, Senior Content Marketer iPrice
Discussion about this post