youngster.id - Pekerja lepasan dan kerah biru seringkali menghadapi tantangan dalam mengakses fasilitas keuangan yang memadai. Untuk itu, Aplikasi Pin’J hadir untuk menyiasati persoalan yang dihadapi pekerja lepas dan perusahaan.
Platform Pin’J didirikan oleh Cynthia Susinto (Chief Executive Officer) dan Alfried Taftazani (Chief Financial Offocer) pada akhir 2022. Pin’J merupakan fintech pembiayaan modal kerja B2B closed-loop, dengan spesialisasi dalam melayani para pekerja lepas (gig workers).
Pin’J bekerja sama dengan berbagai perusahaan yang memiliki pekerja lepasan atau kerah biru untuk memfasilitasi pekerja mereka akses ke kebutuhan kerja, seperti bensin dan pulsa.
Platform Pin’J dilengkapi dengan fitur keamanan tingkat tinggi untuk memastikan transaksi yang aman dan terpercaya. Selain itu, Pin’J juga menawarkan pelatihan dan edukasi keuangan sebagai bagian dari komitmen Pin’J untuk meningkatkan literasi finansial di kalangan pekerja.
Platform ini menawarkan pembiayaan inventaris dan pencairan tunjangan kepada para mitra, seperti penyedia layanan e-hailing/ride-share, perusahaan logistik 3PL, dan layanan transportasi, dengan lancar dan efisien, sehingga memungkinkan perusahaan untuk secara efektif mengelola kebutuhan modal kerja mereka dan memberikan dukungan keuangan yang mereka butuhkan untuk memberikan layanan mereka.
“Kami memahami tantangan unik yang dihadapi oleh para pekerja lepas, dan kami berkomitmen untuk membantu mereka mengatasi tantangan tersebut dan meraih kesuksesan. Salah satu masalah terbesar yang dihadapi para pekerja lepas dan perusahaan yang mempekerjakan mereka adalah tingginya biaya modal kerja. Di Pin’J, kami berupaya mengatasi masalah ini dengan menyediakan pembiayaan yang terjangkau dan mudah diakses oleh para pekerja lepas dan perusahaan,” kata Cynthia.
Dengan metode closed-loop platform, Pin’J memastikan bahwa limit untuk digunakan oleh pengguna hanya dapat dicairkan dalam pembelian kebutuhan primer/kerja seperti bensin dan pulsa. Ini membedakan Pin’J dari fasilitas penyediaan modal kerja p2p ataupun fintech multi-finance lainnya.
Model closed-loop adalah ekosistem keuangan yang memungkinkan Pin’J menyediakan pembiayaan inventaris dan pencairan tunjangan kepada mitra B2B2C, seperti penyedia layanan e-hailing/share, perusahaan logistik 3PL, dan layanan transportasi, dengan lancar dan efisien.
Model ini memastikan bahwa dana tetap berada di dalam sistem, sehingga kami dapat menawarkan harga dan ketentuan yang lebih baik kepada mitra kami. Dengan mendigitalkan proses pencairan bensin dan memberikan pinjaman kredit untuk membiayai persediaan bensin, kami membantu mitra kami untuk mengelola kebutuhan modal kerja mereka secara efektif, sehingga mereka dapat fokus pada bisnis inti mereka.
Dengan model closed-loop ini Pin’J berharap tidak hanya memberikan fasilitas dan akses ke kebutuhan utama pekerja dalam menjalankan tugasnya, namun juga memberikan akses inklusi finansial dan meningkatkan literasi finansial segment pekerja lepasan dan kerah biru. Ini dilakukan dengan membiasakan mereka untuk menggunakan limit di dalam aplikasi Pin’J hanya untuk barang-barang yang dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup dan bekerja.
“Kami berkomitmen untuk membantu pekerja lepasan dan kerah biru mencapai kestabilan finansial dan keberlanjutan dalam pekerjaan mereka. Dengan platform closed-loop, kami berharap dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan mereka dan membantu mereka fokus pada apa yang benar-benar penting,” kata Cynthia.
Pin’J baru-baru ini mendapatkan pendanaan pre-seed dari Antler (Singapore) dan Tenity (Switzerland), yang menunjukkan kepercayaan dan dukungan signifikan dari investor internasional terhadap misi dan visi perusahaan. (*AMBS)
Discussion about this post