Pinjaman Modal dari Bank Masih Rendah, BukuWarung Dorong Inklusi Keuangan dengan Pinjaman Produktif

BukuWarung

Pinjaman Modal dari Bank Masih Rendah, BukuWarung Dorong Inklusi Keuangan dengan Pinjaman Produktif (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Pengusaha dan pemilik UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia yang telah mampu bertahan di masa resesi global dan pandemi. Namun demikian, UMKM masih menghadapi berbagai masalah termasuk masalah klasik yakni pembiayaan usaha.

Pinjaman kepada UMKM terbilang rendah dibandingkan dengan pinjaman dari usaha-usaha besar. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, pinjaman bank kepada UMKM hanyalah 20% dari total pinjaman bank.

Tercatat bank juga hanya menyalurkan Rp293.66 triliun dana KUR kepada UMKM selama periode Januari hingga 25 Oktober 2022. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan negara-negara lain seperti Malaysia dan Thailand di mana angka pinjaman UMKM mencapai lebih dari 40% dari seluruh pinjaman nasional.

Dr. Daniar Ahmad Nurdiyanto, perwakilan dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat, menyampaikan pada acara BukuWarung Flagship Event di Bandung pada Sabtu, 18 Februari 2023 bahwa UMKM di Jawa Barat berkembang pesat.

Tercatat ada 4.5 juta pelaku UMKM namun baru sekitar 20% yang sudah go digital. Dinas KUK terus mendorong agar lebih banyak UMKM yang mengadopsi solusi-solusi digital sebab banyak manfaat dari transformasi teknologi bagi UMKM seperti peningkatan pemasukan dan perluasan pasar digital.

VP Strategic Partnership, Compliance and Legal BukuWarung mengatakan, salah satu alasan rendahnya pinjaman UMKM adalah sistem pencatatan keuangan yang belum optimal, hal ini membuat UMKM menjadi kategori peminjam dana yang berisiko tinggi. Namun, dengan pertumbuhan fintech, UMKM dapat mengakses pinjaman lunak dengan lebih mudah.

Oleh karena itu, sebagai aplikasi keuangan lengkap untuk UMKM BukuWarung telah membantu ribuan pengusaha untuk mengembangkan usaha mereka melalui pilihan-pilihan pinjaman dari mitra terpercaya.

“Kami percaya bahwa menyediakan opsi pinjaman yang terpercaya dan mudah dipakai untuk merchant kami merupakan bagian dari mendukung terciptanya inklusi keuangan untuk UMKM,” kata Romy.

Dengan berkolaborasi bersama platform pendanaan digital bagi UMKM yang berizin dan diawasi OJK, BukuWarung menyalurkan Rp350 miliar pinjaman kepada lebih dari 6,000 merchant selama tahun 2022.

“Merchants kami menggunakan pendanaan tersebut untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka seperti pengadaan barang, biaya pemasaran dan menambah stok penjualan hingga membayar sewa lokasi,” tambahnya.

Sementara itu, sebagai mitra BukuWarung, Modalku menawarkan produk pendanaan dengan limit hingga Rp50 juta kepada seluruh pengguna BukuWarung. Bunga yang ditawarkan cukup variatif, menyesuaikan dengan portofolio bisnis dan rekam jejak usaha para pelaku UMKM.

“Melalui misi yang sama, Modalku dengan bangga dapat berkontribusi untuk mendukung BukuWarung menyediakan pendanaan yang aman dan terpercaya bagi UMKM, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu seperti saat ini,” ucap Sri Ayu Puspasari, Business Development Senior Manager Modalku.

Eka Nur Frihatin, perwakilan dari Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM (FPPU) Bank Indonesia Jawa Barat mengatakan bahwa walaupun dilanda pandemi dan kontraksi ekonomi, tetapi Bank Indonesia yakin dengan go digital, pelaku UMKM dapat terus berkembang dan bertumbuh.

“Dengan menggunakan solusi digital, UMKM berkesempatan untuk mendapat credit point yang dapat memudahkan mereka mendapat akses pembiayaan,” ucap Eka.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version