youngster.id - Mengikuti lomba lari marathon adalah salah satu cara untuk memberikan dukungan bagi mereka yang menderita, termasuk bagi para penderita kanker payudara. Tapi sedikit berbeda, Lovepink organisasi nirlaba yang bergerak di bidang awareness mengenai kanker payudara di Indonesia mengadakan Pink Virtual Marathon.
Maraton ini merupakan bagian dari acara Indonesia Goes Pink Run 2019 yang akan berlangsung 19-27 Oktober 2019 ini. Ajang ini juga untuk menunjukkan dukungan terhadap para penderita kanker payudara. Tetapi yang berbeda, adalah dalam kegiatan ini, para partisipan akan diajak untuk berlari maraton sejauh 42,2 km. Namun, alih-alih menempuh jarak itu dalam beberapa jam saja, partisipan boleh ‘mencicil’ dengan cara berlari setiap hari.
“Saya rasa animonya akan besar, karena memberi kesempatan juga (bagi) yang bukan pelari tapi mau share (jarak lari),” kata Samantha Barbara pada peluncuran Indonesia Goes Pink 2019 baru-baru ini di Plaza Indonesia, Jakarta.
Bahkan, para peserta Pink Virtual Marathon juga bisa berlari secara beregu, dengan jumlah anggota dua atau empat orang. Sehingga, jarak total maraton yang berjumlah 42,2 km bisa dibagi dengan anggota lain yang ada dalam regu tersebut. Bila satu regu berisi dua orang, maka partisipan dapat membagi beban dengan berlari masing-masing sekitar 21,1 km. Sementara, grup beranggotakan empat orang bisa membagi jarak 42,2 km menjadi sekitar 10 km per orang.
“Uniknya lagi, maraton virtual ini tidak hanya dapat diikuti oleh mereka yang tinggal di Indonesia saja. Orang-orang yang tinggal di Australia, Brunei, Malaysia, Arab Saudi, Singapura, Turki, Amerika Serikat, serta Vietnam, juga bisa mengikuti kegiatan tersebut,” ucap Samathan.
Bagi yang berminat mengikuti virtual maraton bisa melakukan registrasi pada 5 Agustus-26 Oktober 2019 lewat situs indonesiagoespink.id. Nantinya, Anda akan bisa menggunakan web-based application milik Indonesia Goes Pink untuk melakukan pencatatan jarak lari yang telah ditempuh.
Berdasarkan data WHO, 1 dari 8 perempuan di dunia saat ini terdiagnosa kanker payudara. “Mengingat jumlah penderita di Indonesia yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, kami berinisiatif untuk berpartisipasi aktif meningkatkan kepedulian masyarakat Indonesia akan kanker payudara,” ungkap Shanti Persada Founder Lovepink.
Kegiatan ini sekaligus memperingati bukan Kanker Payudara dan lima tahun berdirinya Indonesia Goes Pink 2019 di bulan Oktober.
STEVY WIDIA
Discussion about this post