Rabu, 1 Oktober 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Pola Makan Bijak Dapat Menyelamatkan Bumi

6 Oktober 2019
in Headline, News
Reading Time: 2 mins read
Pola Makan Bijak Dapat Menyelamatkan Bumi

Demo masak bertema “Produksi dan Konsumsi yang Bertanggungjawab, ala Mediterania” yang diselenggarakan oleh Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, bekerjasama dengan Istituto Italiano di Cultura Jakarta dan Burgreens. (Foto: istimewa/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Warga dunia saat ini terus berupaya keras untuk mencegah kenaikan suhu yang semakin berbahaya bagi kelestarian lingkungan dan keselamatan bumi. Cerdas dalam mengonsumsi makanan sehari-hari, bisa menjadi aksi sederhana seorang individu untuk mencegah pemanasan global dan perubahan iklim.

Hal ini diungkap dalam kegiatan unik yang memadukan sesi diskusi tentang perubahan iklim dan demo masak bertema “Produksi dan Konsumsi yang Bertanggungjawab, ala Mediterania” yang diselenggarakan oleh Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, bekerjasama dengan Istituto Italiano di Cultura Jakarta (Pusat Kebudayaan Italia di Jakarta), dan Burgreens.

“Pola makan seseorang akan menghasilkan jejak karbon yang berbeda-beda. Menurut data riset Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), seorang pecinta daging akan menghasilkan 3,3 CO2 per 2.600 kilo kalori dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Sedangkan seorang penganut pola makan vegan hanya menghasilkan 1,5 CO2 per jumlah kalori yang sama,” jelas Helga Angelina Co-Founder and Managing Director Burgreens dalam kegiatan yang berlangsung,baru-baru ini di Jakarta.

Baca juga :   Aplikasi Belajar Online Jadi Alternatif Efektif untuk Persiapan Ujian

Dia menjelaskan, riset yang sama menunjukkan bahwa intensitas emisi yang dihasilkan dari konsumsi daging adalah 14,1 gram karbon dioksida per kilo kalori, sementara dari konsumsi gandum dan sereal hanya 1,3 gram karbon dioksida per kilo kalori. “Angka yang dihasilkan sudah memperhitungkan potensi emisi yang dihasilkan dari seluruh kegiatan di rantai pasok jenis makanan tersebut. Mulai dari pemeliharaan sumber pangan hingga menjadi makanan yang siap dikonsumsi di tangan konsumen,” imbuh Helga.

Ia menegaskan bahwa pola makan yang menghasilkan emisi tinggi, mengancam kapasitas dan daya tahan bumi dalam menyediakan lingkungan yang sehat bagi manusia. Produksi sebuah bahan pangan, contohnya daging sapi ternak, berdampak negatif terhadap kesehatan lingkungan. “Konsekuensi dari tingginya permintaan bagi konsumsi daging sapi adalah deforestasi akibat kebutuhan lahan ternak yang luas, pemborosan penggunaan air, tingginya jumlah limbah yang tidak tertangani lagi, hingga perubahan iklim. Ini semua terjadi akibat proses produksi dan konsumsi yang kurang bertanggungjawab. Bila jumlah pakan ternak kita berikan kepada manusia, maka kita dapat mencukupi kebutuhan pangan untuk 4 milyar manusia yang makan protein nabati,” urai Helga.

Baca juga :   Pengguna Baru Go-Food Naik 20%

Pada kesempatan itu, Co-Founder and Executive Chef Burgreens, Max Mandias, kemudian memperkenalkan pola makan yang bijak dalam mengantisipasi perubahan iklim. “Pada prinsipnya, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dominan berbasis nabati, diolah dengan proses masak yang minimum, mengganti protein hewani ke protein nabati, mengurangi pemanfaatan minyak dan beralih kepada minyak kelapa, menggunakan bahan baku yang ditanam secara berkelanjutan dari sumber-sumber lokal, sedapat mungkin bersifat organik atau hidroponik, serta rendah limbah.” Ia merujuk pada gaya konsumsi mediterania yang khas dan dominan dengan sayur segar, terutama tomat, kacang merah dan garbanzo, serta minyak zaitun.

“Berkat pola makan sehat, penduduk Sardinia di Italia tercatat sebagai wilayah dengan usia hidup tertinggi di dunia. Kalangan pria di sana mencapai usia hidup rata-rata 100 tahun atau dikenal sebagai centeranians,” puji Max. Ia juga mencontohkan wilayah Ikaria di Yunani yang terkenal sebagai wilayah dengan angka dimensia terendah di dunia.

Baca juga :   Termasuk di Indonesia, Permintaan Keterampilan AI Terus Meningkat

Kegiatan ini merupakan bagian dari Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa 2019 yang diselenggarakan secara serempak oleh negara-negara anggota Uni Eropa di seluruh dunia, mulai 23 September-6 Oktober 2019. Inovasi produksi dan konsumsi yang bertanggungjawab, menambah daftar upaya yang lahir dari tangan para pemuda untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Ini selaras dengan tema Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa tahun ini; “Anak Muda dan Aksi Iklim”.

STEVY WIDIA

Tags: BurgreensPekan Diplomasi Iklim Uni Eropa 2019Pola Makan Bijak
Previous Post

OVO Jadi Unicorn Kelima Asal Indonesia

Next Post

TikTok Rayakan Dua Tahun di Indonesia: Inilah 9 Fakta Yang Perlu Diketahui

Related Posts

Helga Angelina : Bisnis Makanan Sehat Sekaligus Membantu Petani
Creativepreneur

Helga Angelina : Bisnis Makanan Sehat Sekaligus Membantu Petani

15 Maret 2018
0
Load More
Next Post
Kampanye TikTok Travel x Wonderful Indonesia

TikTok Rayakan Dua Tahun di Indonesia: Inilah 9 Fakta Yang Perlu Diketahui

Bekraf Tingkatkan Kompetensi Developer Aplikasi dan Game di Solo

Bekraf Tingkatkan Kompetensi Developer Aplikasi dan Game di Solo

Pengusaha Muda Juara Blibli BSI 2019

Pengusaha Muda Juara Blibli BSI 2019

Discussion about this post

Recent Updates

Vokasi UI Gelar Program UMKM Naik Kelas di Kota Depok

Upskilling Jadi Kunci Lulusan Vokasi Bersaing di Dunia Kerja

30 September 2025
Tokopedia dan TikTok

Terlambat Laporkan Akuisisi Saham Tokopedia, TikTok Terkena Denda Rp15 Miliar

30 September 2025
800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

30 September 2025
Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

30 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Vokasi UI Gelar Program UMKM Naik Kelas di Kota Depok

Upskilling Jadi Kunci Lulusan Vokasi Bersaing di Dunia Kerja

30 September 2025
Tokopedia dan TikTok

Terlambat Laporkan Akuisisi Saham Tokopedia, TikTok Terkena Denda Rp15 Miliar

30 September 2025
800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

30 September 2025
Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

30 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version