Potensi Industri Desain Interior Masih Besar

Narasumber talk show bertema Empowering Creative Millennials di Pameran IndobuildTech 2019. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Laporan Global Entrepreneurship Monitor menunjukkan 24% masyarakat Indonesia memiliki keinginan tinggi jadi entrepreneur, khususnya dari kalangan milenial. Akan tetapi, data ini berbanding terbalik dengan data Badan Pusat Statistik 2017 bahwa jumlah entrepreneur di Indonesia hanya mencapai 3.1% dari populasi.

Padahal, banyak sektor industri yang bisa dikelola untuk wirausaha salah satunya industri desain interior. Pertumbuhan industri desain interior telah menjadikannya salah satu subsektor Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia yang memiliki kontribusi sebesar 7.33% dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Asosiasi Himpunan Interior Desain Indonesia pun mengungkap bisnis interior desain mencetak pertumbuhan sebesar 50% sejak 2017.

“Sebetulnya, banyak masyarakat Indonesia, terutama dari generasi milenial yang kreatif. Namun nyatanya jumlah entrepreneur di Indonesia masih rendah, terutama di industri ini. Karenanya, TACO ingin mengambil peran untuk memberdayakan mereka, dengan mengangkat potensi industri desain interior. Terutama karena sektor ini didukung oleh sumber daya yang melimpah mulai dari sumber daya manusia, tersedianya material baik dari kayu ataupun alternatif lainnya hingga sumber ide inspiratif yang bisa dimanfaatkan,” papar Satria Utama selaku VP Marketing TACO melalui keterangan persnya Jumat (22/3/2019).

Memahami kondisi ini, TACO, market leader dalam kategori High Pressure Laminates (HPL) di Indonesia, menyampaikan inisiatif perusahaan dalam pemberdayaan entrepreneur melalui media talk show bertema Empowering Creative Millennials yang diselenggarakan di Pameran IndobuildTech 2019.

Dalam acara itu Alex Bayu, Desainer Interior dan Founder Genius Loci, memaparkan bahwa pegiat desain interior Indonesia sudah cukup kreatif. Apalagi industri desain telah berevolusi menjadi sebuah komoditas yang dapat diakses oleh berbagai kalangan. Meski demikian, entrepreneurs industri ini masih memiliki beberapa tantangan.

“Utamanya, masih banyak entrepreneur yang belum menyadari bahwa industri ini memiliki potensi tinggi. Tak hanya itu, mereka juga belum menunjukkan ketekunan dan tekad yang gigih, kurang adaptif pada desain-desain baru yang rumit, serta produktivitas dan tingkat efisiensinya rendah dibanding negara-negara lain di Asia. Apabila tantangan ini tidak segera diatasi, maka dalam beberapa waktu ke depan Indonesia akan akan banyak dikelola oleh pelaku asing. Adaptasi pegiat desain interior perlu digiatkan melalui pelatihan dan mentoring yang tepat,” jelasnya.

Selanjutnya, industri furnitur tumbuh positif seiring dengan perkembangan desain interior yang didukung oleh e-commerce. Selain ditargetkan mencetak pertumbuhan sebesar 16 persen oleh Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), pembelian furniture dari situs e-commerce alami peningkatan, yakni sebesar 23% dibandingkan tahun 2017.4

Dimas Harry Priawan Co-Founder Dekoruma mengungkapkan meski penjualan online alami peningkatan, masih banyak pengusaha yang belum memanfaatkan saluran online dengan maksimal.

“Akibatnya pemasaran produk mereka tidak mencapai pasar yang tepat. Dekoruma memberikan dukungan berupa saluran pemasaran yang menampung informasi visual produk dari pengusaha, selain itu Dekoruma juga menawarkan layanan konsultasi desain interior yang juga memberi ruang bagi para desainer untuk bergabung berbagi rancangan desain,” paparnya.

Menanggapi hal tersebut, TACO sebagai salah satu pemain utama dalam bidang desain interior terdorong untuk memberdayakan semangat entrepreneur Indonesia melalui strategi berupa: Investasi untuk membangun pabrik yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) demi menyediakan bahan terjangkau di seluruh indonesia untuk produksi furnitur yang diperlukan para entrepreneur guna mendukung usaha mereka, bahkan kini produk TACO berhasil diekspor ke Singapura, Edukasi

bekerjasama dengan universitas, komunitas UMKM pengrajin furnitur dan juga interior desainer terkemuka untuk memberikan pelatihan mulai dari skill, strategi bisnis dan pemasaran dan Amplifikasi memanfaatkan semua sarana media untuk mengamplifikasi dan mempromosikan karya-karya yang dibuat oleh entrepreneur yang telah dijajaki TACO.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan perekenomian negara dengan cara mendorong para entrepreneur khususnya di industri desain interior, selain dari hasil ekspor produk TACO ke luar negeri, seperti Singapura. HPL TACO memiliki kelebihan pengerjaan yang lebih efisien dan dapat diaplikasikan

pada hampir semua tipe permukaan baik dari yang mulus seperti tembok atau lantai hingga berlekuk seperti mebel. Melalui strategi dan produk yang di tawarkan, kami yakin dapat melahirkan generasi entrepreneur bidang desain untuk tingkatkan jumlah wirausaha di Indonesia,” pungkas Satria Utama.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version