youngster.id - Ekonomi digital menawarkan banyak peluang berusaha, tidak hanya sebagai penjual online, namun juga sebagai mitra affiliate. Program afiliasi bahkan mendorong pemberdayaan talenta digital. Potensi ini mendorong Lazada mengucurkan investasi tahunan senilai US$100 juta atau Rp1,6 triliun melalui program afiliasi Lazada, LazAffiliate.
Investasi strategis ini ditujukan untuk mendukung struktur komisi yang lebih baik, insentif berbasis performa, dan berbagai fitur pemberdayaan yang memungkinkan para mitra affiliate memasuki era perdagangan baru yang dipimpin para kreator di seluruh Asia Tenggara.
Head of Affiliates Lazada Indonesia, Esa Putra mengatakan, Lazada mendorong pemberdayaan ekonomi talenta ekonomi digital salah satunya melalui pemberdayaan talenta ekonomi digital.
“Kami memandang sumber daya manusia atau talenta sebagai fundamental pertumbuhan perekonomian. Karena itulah kami terus memberdayakan setiap talenta yang ada di ekosistem kami, termasuk para mitra affiliate di LazAffiliate. Berbagai program edukasi, kemudahan fitur, serta komisi yang kompetitif kami hadirkan untuk memastikan mereka bisa terus berkembang di dalam ekosistem kami,” Esa Putra dikutip Jumat (13/6/2025).
Dia menjelaskan, LazAffiliate adalah program afiliasi yang menghubungkan jaringan kreator yang terus berkembang, mulai dari influencer, content creator hingga pembeli sehari-hari yang antusias dengan brand dan penjual. Dengan memberikan rekomendasi produk yang dipersonalisasi, para mitra affiliate bisa mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang berhasil, tanpa batasan jumlah.
Program LazAffiliate juga mulai memperkenalkan struktur insentif terdepan di industri dan serangkaian fitur canggih yang dirancang untuk memberdayakan para mitra affiliate, mulai dari influencer, content creator, hingga pembeli sehari-hari. Untuk memaksimalkan monetisasi di platform dan memperbesar pengaruh yang mereka berikan.
Untuk meningkatkan penghasilan para mitra affiliate, Lazada juga menjalin kemitraan dengan berbagai brand dan penjual online ternama untuk menghadirkan strategi pemasaran berbasis performa yang efektif dan efisien, di mana brand dan penjual fokus pada investasi yang membawa konversi nyata.
“LazAffiliate memberikan penawaran komisi yang kompetitif, tautan yang berlaku hingga seminggu, dan komisi yang bisa didapatkan hanya dengan klik tautan tanpa pembelian. Lazada juga rutin memberikan pelatihan dan pendampingan bagi mitra affiliate untuk memastikan para mitra bisa terus mendapatkan dan memahami informasi terbaru LazAffiliate, serta mengaplikasikan dalam strategi afiliasi mereka,” ungkap Esa Putra.
Profesi sebagai afiliator belakangan ini semakin popular. Data Populix 2024 mengungkap bahwa 59% konsumen Indonesia pernah membeli produk melalui promosi afiliasi. Hal menunjukkan bagaimana pemasaran afiliasi menjadi salah satu strategi yang efektif dalam memengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Salah seorang mitra affiliate Lazada adalah Hasan Abdurrahman Latief. Pemuda asal Bandung, Jawa Barat mulai jadi affiliator sejak 2021. Hasan terpilih sebagai salah satu mitra affiliate terbaik Lazada dan diundang hadir dalam Lazada Affiliates Southeast Asia Awards 2025 di Bangkok, Thailand.
“Awalnya memang hanya untuk mengisi waktu luang, tapi ternyata cukup menghasilkan sehingga kakak dan adik saya juga tertarik untuk menjadi mitra affiliate di Lazada. Bahkan kami sering patungan untuk membeli barang yang akan kami review secara bergantian,” ungkap Hasan.
Kini dia mengaku berhasil meraup penghasilan hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya. Bahkan Hasan bisa mempekerjakan 7 orang untuk membantunya membuat konten afiliasi.
“Menjadi mitra affiliate memang harus konsisten membuat konten supaya semakin banyak orang follow kita. Makanya saya bersyukur kini punya tim yang membantu saya membuat konten, bisa diskusi juga untuk membuat konten-konten kreatif dan selalu menarik untuk para follower,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post