Program Pelatihan Google Play x Unity Dorong Ekosistem Gim yang Inklusif dan Berdaya Saing

Google Play x Unity

Peluncuran Program tahun ketiga Google Play x Unity di Indonesia. (Foto: istimewa/yoingster.id)

youngster.id - Google bekerja sama dengan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif serta berkolaborasi dengan Unity dan Asosiasi Game Indonesia kembali menggelar Program Pelatihan Pengembang Gim Google Play x Unity tahun ketiga. Program ini diharapkan dapat mendorong ekosistem gim yang inklusif dan berdaya saing.

Sejak diluncurkan pada tahun 2023, program Google Play x Unity ini telah memberikan pelatihan online yang mendalam kepada hampir 1.300 developer dan pelajar di seluruh Indonesia dalam bidang game development, art, dan programming. Untuk tahun 2025 terbuka peluang untuk 500 developer baru.

Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Teuku Riefky Harsya mengapresiasi komitmen Google dan mitra khususnya yang secara konsisten selama tiga tahun ini membekali talenta lokal dengan keterampilan bersertifikat global, membuka peluang nyata untuk pertumbuhan karir serta berkontribusi terhadap ekonomi digital Indonesia.

“Program kolaboratif seperti Google Play x Unity Game Developer Training 2025 menjadi contoh nyata sinergi yang solid antara pemerintah, industri, dan komunitas digital. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong terciptanya ekosistem aktivis ekonomi kreatif yang lebih inklusif, menjangkau talenta-talenta di berbagai pelosok Indonesia, dan pada akhirnya meningkatkan daya saing serta memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya, dikutip Senin (21/4/2025) di Jakarta.

Dampak dari program ini terus berkembang. Di tahun 2024, partisipasi meningkat 5 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, naik 3,5 kali lipat untuk jumlah lulusan bersertifikat. Angkatan 2024 juga menunjukkan langkah positif menuju inklusivitas, dengan 10% dari lulusan bersertifikat adalah perempuan.

VP of Plaform & Ecosystem APAC Google Karen Teo mengatakan, program ini adalah inisiatif pertama di Indonesia dan di dunia yang menawarkan akses bagi calon pengembang game ke sertifikasi yang diakui di seluruh dunia, tanpa biaya apapun.

“Google Play x Unity Game Developer Training Program 2025 hadir sebagai program pelatihan dan sertikasi gratis, mendalam, dan diakui secara global bagi para profesional dan penggemar gim di Indonesia,” katanya.

Program ini menawarkan lebih dari 30 jam pelatihan daring yang komprehensif melalui tiga jalur pembelajaran khusus Game Developer, Artist, dan Programmer. Modul pelatihan ini dikembangkan bekerja sama dengan Unity, plaform terkemuka di dunia untuk pembuatan dan pengoperasian konten 3D real-time. Unity telah terbukti menjadi tulang punggung bagi banyak gim lokal populer seperti Selera Nusantara, Dadoo, Bus Simulator, dan Cat Legends.

Tahun ini, program pelatihan menargetkan peserta sebanyak 500 pengembang baru dan telah melakukan pembaruan kurikulum secara signifikan. Selain itu, ini juga menjadi tahun pertama pengintegrasian konten AI dari Google ke dalam pengalaman belajar, memastikan peserta dibekali dengan keterampilan AI terkini untuk pengembangan gim.

Program ini juga membuka kesempatan pengembangan karir. Melalui kerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia, peserta dari angkatan 2024 akan mendapatkan akses ke peluang magang dan pekerjaan, menjembatani kesenjangan antara pelatihan dan dunia kerja.

Melansir Access partnership Indonesia’s booming app economy yang diterbitkan Juni 2024, Google Play memiliki 1,9 miliar pengguna aktif bulanan domestik dan 716 juta pengguna aktif bulanan internasional di tahun 2023. Ada sekitar 7.100 aplikasi dan game selular baru diluncurkan oleh developer Indonesia di tahun 2023, 60 diantaranya menggunakan teknologi AI terbaru. Selain itu, sekitar Rp2,14 triliun yang dihasilkan dari Google Play di Indonesia, dan Rp682 miliar dihasilkan dari pengguna internasional di tahun 2023. Mesir, India dan Filipina adalah tiga pasar asing terbesar yang mengonsumsi aplikasi selular Indonesia. (sumber Access partnership Indonesia’s booming app economy, Juni 2024).

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version