youngster.id - PT Qlue Performa Indonesia (Qlue), pengembang platform smart city di Indonesia, terpilih menjadi satu-satunya startup asal Indonesia untuk program dana hibah GSMA Ecosystem Accelerator Innovation Fund gelombang ketiga. Qlue terpilih bersama 11 startup dari seluruh dunia pada periode kali ini.
Program Ecosystem Accelerator Innovation Fund dari GSMA didukung oleh Kementerian Pembangunan Internasional Britania Raya, Pemerintah Australia, GSMA dan anggotanya, yang bertujuan membangun kemitraan antara operator dan startup untuk meningkatkan jangkauan layanan inovatif telepon seluler.
Layanan ini kemudian diharap dapat mendorong perubahan sosio-ekonomi yang positif untuk mendukung program pengembangan yang dijalankan para pemangku kebijakan.
“Kami sangat senang dan bangga terpilih dalam program GSMA. Kami percaya dengan berbagi visi dan berkolaborasi dengan pihak lain akan lebih membawa dampak sosial di Indonesia seperti yang kami lakukan selama ini,” ujar Rama Raditya, CEO Qlue melalui keterangan tertulis, Rabu (2/1/2019).
Berdasarkan data dari Bank Dunia, lebih dari setengah populasi Indonesia hidup di perkotaan. Diprediksi pada 2025, jumlah tersebut akan meningkat sekitar dua pertiga. Hal ini yang menyebabkan Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara nomor ke-4 dengan populasi terpadat di dunia, memiliki tantangan tersendiri dalam menata perkotaannya.
Dengan platform yang dimilikinya, Qlue memudahkan pemerintah daerah untuk memformulasikan kebijakan bagi pembangunan daerahnya. Berbagai potensi permasalahan yang ada di kota/kabupaten dapat diindikasi dengan lebih cepat dalam satu dashboard.
Semua data yang terkumpul dalam dashboard ini akan ditampilkan secara geospasial, sehingga mempermudah pemerintah memahami dan mengatasi persoalan yang ada di kota/kabupaten. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), GSMA berpendapat solusi smart city yang ditawarkan Qlue merupakan terobosan baru dalam mewujudkannya.
Selain mengembangkan platform bagi pemerintah, Qlue juga mendorong terwujudnya smart citizen melalui aplikasi smartphone. Masyarakat diajak berkontribusi mendukung pembangunan di kota/kabupaten.
Jumlah pengguna aplikasi Qlue saat ini mencapai 600.000 di seluruh Indonesia dan mayoritas berada di kota/kabupaten yang telah bekerja sama menjadi mitra Qlue. Melalui fitur chat pada aplikasi Qlue, pengguna dapat berinteraksi dengan sesama maupun pemerintah secara langsung.
Perubahan positif yang selalu menjadi misi Qlue dapat tercipta melalui kolaborasi seluruh elemen, seperti pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lain. Dengan adanya Program Ecosystem Accelerator GSMA, Qlue akan terus berkomitmen mendorong terwujudnya smart nation di Indonesia melalui inovasi teknologi karya anak negeri.
“Dengan dana tersebut, kami akan menerapkan solusi lengkap kota cerdas yang melibatkan teknologi seluler, AI, IoT, dan bimbingan teknis penggunaan platform smart city yang terkoneksi dengan aplikasi Qlue,” ujar Rama.
Platform yang dikembangkan Qlue ini telah dipakai beberapa pemda di Indonesia. Selain DKI Jakarta, Qlue berada di Manado, Bengkulu, Sibolga, Cilegon, Tomohon, Gorontalo, Bitung, dan Luwu Utara. Selain dipakai oleh pemda, Qlue turut mendukung instansi nasional, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk mendata dampak bencana Bima (2016) dan Lombok (2018) serta kepolisian.
STEVY WIDIA
Discussion about this post