Raih Pendanaan Baru, Crowdo Fokus ke UKM dan Wirausaha Wanita

Crowdo meluncurkan Crowdo Connect inovasi dalam pembiayaan UKM di Indonesia. (Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Crowdo mengumumkan penutupan putaran pendanaan Pre-Series B senilai SGD 8 juta atau sebesar Rp 84,6 miliar. Perusahaan fintech yang menggunakan prinsip neobank berasas ESG ini akan fokus pada UKM dalam pasar yang sedang berkembang.

Putaran convertible ini dipimpin bersama oleh para pemegang saham Gobi Partner, pemilik US$ 1,2 miliar AUM dana modal ventura (venture capital) dan I Vest Capital Pte Ltd. SEED Capital, yang merupakan perpanjangan tangan dari usaha di Singapura juga ikut berpartisipasi dalam putaran pendanaan tersebut.

crowdo, pelopor investasi dan perusahaan terkemuka dalam prinsip keberlanjutan menyediakan pembiayaan utang melalui WLB4Climate, yang merupakan penerbitan ke 4 dari rangkaian inovasi Women’s Livelihood BondTM.

Dana yang diberikan akan digunakan untuk memperluas jaringan platform neobank Crowdo di Singapura dan Indonesia dan meningkatkan portofolio pendanaan berbasis ESG.

Co-founder dan Group CEO Crowdo Leo Shimada menjelaskan, pihaknya menyambut SEEDS Capital dan IIX sebagai mitra baru dan menyampaikan penghargaan yang tinggi pada pemegang saham yang ada saat ini atas dukungan yang diberikan.

“Kami telah membuktikan diri kami untuk menjadi satu-satunya perusahaan neobank yang paling inovatif dan efisien dalam permodalan di industri usaha dengan mengubah SGD 1,4 juta (Rp 14,8 miliar) seri A milik kami menjadi lebih dari SGD 100 juta (Rp 1,06 triliun) untuk disalurkan ke UKM. Tumbuh 5 kali lipat hanya pada 2021, suatu usaha yang menguntungkan, dan suatu perkembangan system neobanking utama dari hulu ke hilir. Saya yakin bahwa putaran baru penggalangan dana akan mempercepat pencapaian Crowdo ke tingkatan yang lebih tinggi sebagai pemimpin pasar neobank,” jelas dia dalam siaran pers, Jumat (15/1/2022).

Crowdo yang berkantor pusat di Singapura telah memperoleh lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk pendanaan digital di Indonesia sejak tahun 2017, dan telah terdaftar pada Komisi Keamanan Malaysia.

Hingga saat ini, Crowdo telah menggelontorkan dana lebih dari SGD 100 juta (Rp 1,06 triliun) sebagai modal pembiayaaan, hasilnya terlihat dari peningkatan pendapatan bulanan lebih dari 5 kali lipat selama tahun 2021. Crowdo juga telah mencapai keuntungan grup perusahaan sejak pertengahan tahun 2020, dan telah meluncurkan suatu inovasi supply-chain baru melalui platform digital.

Di Indonesia, Crowdo telah membentuk beragam kerja sama dengan bank-bank digital, Lembaga-jasa keuangan nonbank dan bank konvensional, menawarkan akuisisi berbasis teknologi dan pengenalan infrastruktur dan kecanggihan kecerdasan buatan (artificial intelligent) pada teknologi proses kelayakan pemberian kredit pada pendanaan UKM.

Di Malaysia, dengan menawarkan pembiayaan ekuitas pada perusahaan-perusahaan baru dengan tingkat pertumbuhan tinggi, Crowdo menutup tahun 2021 dengan pencatatan pencapaian keberhasilan mencapai hampir SGD 10 juta (Rp 105,7 miliar). Pada Januari ini, Crowdo akan meluncurkan produk pendanaan ESG baru yang menargetkan bisnis usaha yang dipimpin wanita dengan rencana penyaluran dana hingga SGD 16 juta (Rp 169 miliar) pada tahun ini.

Leo menjelaskan, sejalan dengan misi untuk menggunakan teknologi inovatif untuk meningkatkan standard kehidupan masyarakat banyak, Crowdo akan memperkuat insfrastruktur ESG dan jajaran produk. Crowdo telah melayani bisnis usaha yang kurang mendapat perhatian dalam pasar yang sedang berkembang dan akan meningkatkan pengaruh sosial melalui produk pembiayaan yang dirancang khusus dengan memperhitungkan dampak ESG.

Menurut Leo, Crowdo akan mencairkan hingga US$ 50 juta (Rp 718 miliar) untuk mendanai usaha-usaha dan perusahaan yang di pimpin oleh wanita selama beberapa tahun ke depan. “Ini untuk mempromosikan persamaan gender dan meningkatkan kemudahan akses bagi para wanita dalam pembiayaan,” ungkapnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version